Foto : Ilustrasi penambangan biji timah di laut pulau Bangka. (net)
BANGKATENGAH,Babeltoday.com – Wilayah perairan Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah memang dikenal memiliki potensi kekayaan sumber daya alam (SDA) dapat diandalkan termasuk potensi cadangan biji timah.
Oleh karenanya tak jarang wilayah perairan desa ini pun menjadi bahan perbincangan di kalangan para pelaku tambang lantaran digadang-gadangkan memiliki cadangan potensi biji timah yang relatif besar.
Sekitar setahun yang lalu wacana bakal ada kegiatan penambangan biji timah di perairan desa setempat pun sebelumnya sempat beredar di kalangan masyarakat, wacana ini pun tak ayal menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat di desa setempat.
Terlebih kepentingan masyarakat nelayan desa setempat pun tak jarang pula menimbulkan perhatian serius di kalangan para pelaku tambang maupun masyarakat penambang.
Meski begitu justru kini sejumlah masyarakat dari berbagai dusun di wilayah perairan Desa Batu Beriga menyatakan mendukung jika di perairan Desa Batu Beriga ada kegiatan penambangan biji timah.
Seperti halnya diakui oleh seorang tokoh masyarakat nelayan yakni La Ode Mane alias Pak Mane (83) warga Desa Batu Beriga. Pria sehari-hari berprofesi sebagai nelayani ini mendukung jika di perairan Desa Batu Beriga ada kegiatan penambangan biji timah, baik itu tambang yang menggunakan sarana kapal isap produksi (KIP) maupun penambangan ponton isap produksi (PIP).
Tak sekedar itu, bahkan Mane pun terang-terangan menyatakan dirinya memang sangat mengharapkan kegiatan penambangan biji timah di perairan desa setempat segera terealisasi.
“Sudah lama kamii angan-angankan kalau bisa secepat mungkin,” ungkap Mane didampingi warga Batu Beriga lainnya kepada tim media ini di Pangkalpinang belum lama ini.
Namun ia sendiri tak menampik jika persoalan rencana penambangan biji timah di perairan di desanya oleh perusahaan pertambangan itu yakni sekitar setahun yang lalu memang sempat beredar di kalangan masyarakat bahkan sempat menimbulkan pro dan kontra.
Hanya saja ia sendiri berharap agar pihak pemerintah daerah termasuk pihak PT Timah bisa secepatnya mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan perbedaan kepentingan di kalangan masyarakat Desa Batu Beriga.
Hal senada diungkapkan oleh seorang tokoh masyarakat Desa Batu Beriga lainnya, Alam (55). Bahkan dirinya mengaku jika wacana di perairan desanya bakal ada kegiatan tambang biji timah justru cukup lama didengarnya.
Bahkan sebagian masyarakat di wilayah Desa Batu Beriga khususnya yang mendukung rencana giat pertambangan di perairan desa setempat menurutnya sampai saat ini masih menunggu realisasi.
“Sebagian masyarakat masih menunggu dan kapan-kapan ni. Mungkin ini suatu peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ungkap Alam dalam kesempatan sama.
Hal ini pun didukung lantaran di Desa Batu Beriga menurutnya tak semua masyarakat berprofesi sebagai nelayan, namun sebagian masyarakat memiliki profesi atau pekerjaan yang beragam termasuk profesi sebagai perlambang.
Terlebih rencana kegiatan kapal isap produksi (KIP) maupun ponton isap produksi (PIP) yang bakal melakukan aktifitas pertambangan di perairan Batu Beriga menurutnya justru perusahaan swasta mitra PT Timah bekerja secara legal (resmi), sehingga rencana kegiatan penambangan tersebut tak dapat dihalangi oleh pihak manapun.
Alam pun tak menampik terkait rencana sejumlah KIP dan PIP akan beroperasi di wilayah perairan Desa Batu Beriga sebelumnya sempat digelar giat sosialisasi di kalangan masyarakat desa setempat, dan dalam kegiatan sosialisasi pun saat itu kerap diwarnai sikap pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Sementara itu ketua panitia tambang perairan Batu Beriga, Ajid (56) mengaku jika terkait rencana kegiatan tambang KIP dan PIP perairan setempat sesungguhnya telah direncanakan sekitar setahun yang lalu. Meski begitu diakuinya pula pihak panitia sebelumnya sempat melakukan giat sosialisasi kepada masyarakat di sejumlah lingkungan wilayah Desa Batu Beriga.
“Kegiatan sosialisasi sudah dilakukan di sejumlah dusun di wilayah desa setempat (Desa Batu Beriga — red). Sampai saat ini kami pun masih menunggu keputusan dari pihak perusahaan mitra dan pihak PT Timah terkait rencana giat penambangan ini,” kata Ajid kepada tim media ini.
Diakuinya terkait rencana kegiatan penambangan di wilayah perairan Desa Batu Beriga itu alhasil sejumlah warga dari 3 dusun di wilayah desa setempat telah menandatangani sebagai wujud dukungan terkait rencana kegiatan KIP dan PIP.
Tak cuma itu pihak perusahaan mitra PT Timah pun menurutnya telah membuka rekening bank untuk sejumlah warga yang mendukung rencana kegiatan tambang di perairan desa setempat. Tercatat sekitar 800 lebih warga yang membubuhi tanda tangan.
“Ini bukti dukungan dari sebagian masyarakat Desa Batu Beriga dan telah mereka telah membubuhi tanda tangan dalam berkas ini,” sebut Ajid seraya menunjukan lembaran yang memuat ratusan tanda tangan warga.
*Datangi Kantor PT Timah
Tak sebatas itu, sebagai bentuk sikap mendukung terkait rencana kegiatan penambangan di perairan Desa Batu Beriga 2 orang perwakilan warga Desa Beriga didampinginya baru-baru ini sempat mendatangi gedung kantor PT Timah di Kota Pangkalpinang.
Saat mendatangi kantor PT Timah, Ajid mengaku warga bermaksud ingin bertemu dengan pejabat PT Timah guna menyampaikan aspirasi sekaligus menunjukan sikap dukungan terhadap PT Timah dalam upaya merealisasikan giat penambangan di perairan Batu Beriga.
Namun sayangnya dalam kesempatan itu ia dan warga Batu Beriga tak berkesempatan bertemu dengan pejabat tinggi PT Timah, meski begitu Ajid dan warga akhirnya menemui staf di bagian P2P PT Timah. Dalam kesempatan tersebut staf P2P pun seketika itu menyambut hangat kedatangan Ajip dan 2 warga Batu Beriga tersebut.
“Alhamdulillah kami pun disambut hangat oleh staf P2P PT Timah. Meski tak kesampaian menyampaikan aspirasi namun kami merasa puas dengan sikap ramah pegawai di kantor PT Timah itu,” pungkasnya.
Sejauh ini tim media ini pun masih mengupayakan konfimasi ke pihak PT Timah termasuk kepala desa Batu Beriga terkait rencana kegiatan penambangan KIP dan PIP di perairan desa setempat. (tim)
“