Foto : Pj Gubernur Babel, Dr Suganda Pandapotan Pasaribu saat berdialog dengan Panglima Datuk Negeri Serumpun Sebalai, Johan Murod. (Ryan)
PANGKALPINANG,Babeltoday.com – Rencana pembangunan masjid di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri Syeikh Abdurahman Siddiq Bangka Belitung (IAIN SAS Babel) sampai saat ini terus menjadi perhatian serius sejumlah tokoh masyarakat (Tomas) adat Melayu Babel.
Oleh karenanya sekelompok tokoh masyarakat adat Melayu Babel termasuk perwakilan tokoh pemuda dan organisasi masyarakat (ormas), Senin (2/4/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB mendatangi gedung kantor Gubernur Babel.
Kedatangan rombongan ini dikoordinir oleh Johan Murod selaku tokoh adat Melayu Babel bergelar Panglima Datuk Negeri Serumpun Sebalai guna bertemu dengan Penjabat Gubernur Babel, Dr Suganda Pandapotan Pasaribu.
Rombangan tersebut disambut hangat dan diterima di ruang pertemuan oleh Pj Gubernur Babel, Dr Suganda Pandapotan Pasaribu. Di sela-sela kunjungan sekaligus silahturahmi, Johan Murod mengungkapkan terkait rencana pembangunan masjid di lingkungan kampus IAIN SAS Babel.
Di hadapan Pj Gubernur Babel, Johan menerangkan jika nanti pelaksanaan pembangunan masjid tersebut berjalan maka pihaknya menginginkan agar nama masjid yang dibangun itu dinamai Masjid H Romawi Latif.
Alasan Johan, mengingat nama H Romawi Latif merupakan tokoh masyarakat asal pulau Bangka juga sekaligus pelaku sejarah saat penjajahan Pemerintah Belanda. Terlebih lagi sosok Datuk Sri Romawi Latif (almarhum) diketahuinya telah menghibahkan lahan untuk pembangunan gedung kampus IAiN SAS Babel.
Hanya saja menurutnya saat ini yang dianggapnya menjadi batu sandungan terkait rencana penamaan masjid H Romawi Latif itu yakni dari seorang oknum wakil rektor (Warek) di kampus setempat berinisial MM diduganya menolak.
“Saya dengar Warek ini (MM — red) yang menolak soal rencana penamaan masjid H Romawi Latif. Bahkan dia ini selalu bawa-bawa nama Menteri Agama dan pernah mengancam bawahannya,” ungkap Johan di hadapan Pj Gubernur Babel.
Tak cuma itu, Johan pun sempat menyinggung pula soal pengangkatan oknum Warek di IAIn SAS Babel (MM) diduganya menyalahi prosedur atau aturan yang berlaku.
Mendengar pernyataan Johan Murod, Pj Gubernur Babel Suganda P Pasaribu langsung merespon. Bahkan seketika dirinya sempat menanyakan kepada Johan soal sosok oknum Warek diduga bermasalah tersebut (MM), dan apakah yang bersangkutan telah dilakukan pemeriksaan.
“Sudah pernah diperiksa belum yang bersangkutan (MM — red)?,” tanya Suganda. Spontan Johan menjawab jika MM diketahuinya belumlah diperiksa terkait status jabatan sebagai Warek II di IAIN SAS Babel namun diduga melanggar aturan.
Kembali Pj Gubernur Babel meminta agar Johan Murod dapat membuat surat tertulis terkait kasus oknum Warek II di iAIN SAS Babel ditujukan kepada dirinya dengan maksud agar dirinya dapat menindaklanjuti hal pengaduan masyarakat tersebut kepada pejabat pusat Kementerian terkait.
“Oke segera buatkan surat ke saya dan saya langsung laporkan ke Menteri,” tegas Suganda.
Di kesempatan sama, Ketua Maskas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bangka Belitung (LMP Provinsi Babel), Feri Irawan pun sempat menambahkan jika oknum Warek II itu (MM) sebelumnya memiliki track record yang kurang baik.
“Pada tahun 2017 orang itu (MM — red) memang sempat membuat keresahan membentur Islam dan saat itu ia (MM — red) sempat kami usir dari Babel dan kantornya sempat kami segel,” ungkap Feri di hadapan Pj Gubernur Babel saat itu.
Kembali Pj Gubernur Babel menegaskan dirinya akan menindaklanjuti pengaduan sekaligus aspirasi para tomas, tokoh pemuda termasuk tokoh ormas. Untuk itu ia berjanji terlebih dahulu ia akan melakukan pemeriksaan secara administratif dan selanjutnya ia berencana akan datang langsung ke Menteri terkait.
Terkait pemberitaan ini tim KBO Babel masih mengupayakan konfirmasi ke sejumlah pihak terkait termasuk MM selaku Warek II IAIN SAS Babel pun diupayakan untuk dikonfirmasi.
(KBO Babel/Ryan)