Kerusakan Infrastruktur Pengendalian Banjir Kota Pangkalpinang: PT Bangka Cakra Karya Didesak Segera Perbaiki

0 82
BABELTODAY.COM, Pangkalpinang – Proyek pembangunan pengendalian banjir di Kota Pangkalpinang yang dikerjakan oleh PT Bangka Cakra Karya tengah menjadi sorotan publik. Meski baru berumur satu tahun dan masih dalam masa pemeliharaan, masyarakat setempat telah menemukan sejumlah kerusakan signifikan pada infrastruktur proyek ini. Keretakan di dinding beton kolong PDAM Pendindang dan tumpukan material yang berserakan menjadi keluhan utama warga yang tinggal di sekitar area tersebut. Rabu (19/6/2024).

Proyek ini bertujuan untuk mengendalikan banjir di Kota Pangkalpinang dengan nomor kontrak HK.02.03/01/KONS/BWS23.8.4/2023 tertanggal 17 Maret 2023, dan memiliki pagu anggaran sebesar Rp 38,4 miliar.
Proyek ini berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung (BWS Bangka Belitung). PT Bhawana Prasasta KSO PT. Sri Agung Jaya bertindak sebagai konsultan supervisi untuk memastikan kualitas pengerjaan proyek ini.

Namun, kenyataan di lapangan tampaknya berbeda. Arpan, warga Parit Lalang, mengungkapkan kekhawatirannya saat diwawancarai oleh jejaring media KBO Babel.
“Kami sering memancing di kolong ini, banyak terlihat oleh kami dinding beton sisi kolong ini sudah retak dan rusak. Selain itu, sisi kolong yang ditembok dengan tanah puru sudah mengalami penurunan. Kalau hujan, airnya melubangi sisi beton bangunan kolong PDAM Pendindang,” ungkapnya.

Selain Arpan, Iwan, warga setempat lainnya, juga mengutarakan kekhawatirannya. Ia meminta pihak instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan terhadap kerusakan pada dinding beton kolong dan akses jalan yang belum dilakukan pengaspalan.
“Sebagai masyarakat yang akan terdampak, kami minta kepada Kementerian PUPR Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bangka Belitung untuk segera memerintahkan kontraktor pelaksanaan memperbaiki kerusakan yang ada serta akses jalan sisi tembok kolong dilakukan pemadatan lagi, agar tidak roboh nantinya,” kata Iwan.
Keretakan dan kerusakan ini sangat mengkhawatirkan, terutama mengingat saat ini memasuki musim hujan. Genangan air pada akses jalan yang terjadi akibat pemadatan tanah yang tidak merata atau berlubang semakin memperparah kondisi.
Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa volume pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh kontraktor pelaksana, PT Bangka Cakra Karya, belum sepenuhnya selesai sesuai dengan spesifikasi teknis dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Adanya keretakan pada dinding beton dan kerusakan lainnya tidak hanya menimbulkan kekhawatiran tentang ketahanan struktur bangunan, tetapi juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari warga sekitar.
Jalan akses yang berlubang dan tidak rata menyebabkan genangan air yang menyulitkan mobilitas warga. Kondisi ini juga memperbesar risiko kecelakaan dan kerusakan lebih lanjut pada infrastruktur.
Pihak jejaring media ini masih berupaya menghubungi Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air Bangka Belitung, serta PT Bangka Cakra Karya untuk mendapatkan tanggapan resmi terkait laporan masyarakat mengenai keretakan atau kerusakan dinding beton dan akses jalan yang menurun atau tidak merata. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi yang diterima.
Dalam konteks yang lebih luas, kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan dan penegakan standar kualitas dalam proyek-proyek infrastruktur publik.
Kegagalan dalam memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan bukan hanya merugikan dari segi finansial, tetapi juga berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Pangkalpinang berharap pemerintah dan instansi terkait dapat bertindak cepat dan tegas dalam menangani permasalahan ini.
Dengan perbaikan yang segera dan tepat, diharapkan kerusakan lebih lanjut dapat dicegah dan fungsi optimal dari proyek pengendalian banjir ini bisa kembali berjalan sesuai rencana.
Kerjasama yang baik antara kontraktor, konsultan supervisi, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan infrastruktur yang dibangun dengan dana publik benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Proyek pembangunan pengendalian banjir Kota Pangkalpinang seharusnya menjadi solusi atas masalah banjir yang kerap mengganggu aktivitas warga.
Namun, dengan adanya berbagai kerusakan yang ditemukan, menjadi jelas bahwa pengawasan dan pemeliharaan yang ketat sangat diperlukan agar tujuan dari proyek ini bisa tercapai.
Warga setempat berhak mendapatkan infrastruktur yang aman dan berkualitas, dan harapan tersebut kini terletak di tangan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas proyek ini.
Lebih lanjut, masalah ini juga membuka diskusi tentang akuntabilitas dan transparansi dalam pengerjaan proyek-proyek besar yang menggunakan dana publik.
Kontraktor yang tidak mampu memenuhi standar kualitas seharusnya mendapatkan sanksi yang tegas, dan mekanisme pengawasan harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran digunakan secara efektif dan efisien.
Masyarakat Pangkalpinang, khususnya yang berada di sekitar kolong PDAM Pendindang, berharap agar pemerintah segera turun tangan.
Perbaikan yang tepat waktu dan berkualitas akan sangat membantu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap proyek ini. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa semua proyek infrastruktur di masa depan diawasi dengan ketat agar tidak terjadi lagi kasus serupa.
Sebagai bagian dari langkah selanjutnya, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk mengadakan audit independen terhadap proyek ini.
Hal ini untuk memastikan bahwa semua standar dan spesifikasi telah dipenuhi, dan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan segera.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan proyek pengendalian banjir di Kota Pangkalpinang dapat benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga dan mencegah banjir yang selama ini menjadi masalah kronis di wilayah tersebut.
Warga Pangkalpinang, khususnya yang tinggal di sekitar kolong PDAM Pendindang, menunggu aksi nyata dari pihak-pihak terkait untuk segera memperbaiki kerusakan yang ada dan memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan awalnya.
Keamanan dan kenyamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan setiap pihak yang bertanggung jawab harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun dengan dana publik memenuhi standar tertinggi yang telah ditetapkan. (KBO Babel)

Leave A Reply

Your email address will not be published.