BABELTODAY.COM, PANGKALPINANG – Gedung Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang menjadi saksi bisu atas semangat para penggiat literasi dalam acara diskusi bertajuk “Berbagi Praktik Baik Komunitas Literasi Bangka Belitung Tahun 2024”, yang diselenggarakan oleh Kampung Dongeng Bangka Belitung (KADO BABEL) pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Dalam kegiatan ini, sebanyak 22 perwakilan dari berbagai komunitas literasi berkumpul untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengelola program literasi di daerah mereka. Senin (7/10/2024).
Diskusi ini menghadirkan tiga pembicara kunci. Windy Garini, S.Pd. dari Komunitas Read Aloud Pangkalpinang, dan Dian Oktorini, S.Sos. dari Taman Bacaan Masyarakat Wado, berbagi perspektif tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam program literasi.
Kepala Kantor Bahasa Bangka Belitung, Muhammad Irsan, S.S., M.Hum, berperan sebagai pembicara utama yang mengajak peserta untuk berpikir lebih luas mengenai sinergi antara lembaga pemerintah dan komunitas.
Windy Garini membuka diskusi dengan menekankan pentingnya jaringan komunikasi yang luas dalam dunia literasi.
“Seorang penggiat literasi harus bersikap terbuka dan aktif memperkenalkan komunitasnya kepada berbagai pihak, termasuk lembaga pemangku kebijakan,” ujarnya.
Pendapat tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Dian Oktorini, yang menekankan keterlibatan masyarakat yang terpinggirkan dalam aktivitas literasi.
Dian, dalam presentasinya, menunjukkan kondisi nyata masyarakat Bangka Belitung yang masih minim akses terhadap kegiatan literasi. Beberapa peserta terlihat terenyuh saat ia menceritakan pengalaman langsung dari program yang dijalankannya.
“Kami tidak hanya memberikan buku, tetapi juga berusaha menyentuh sisi kemanusiaan dengan mendekatkan literasi kepada mereka yang jarang mendapatkannya,” jelasnya.
Muhammad Irsan menambahkan, sinergi antara masyarakat dan lembaganya dapat menciptakan dampak yang signifikan dalam pengembangan literasi.
Ia juga menyerahkan 20 buku hasil Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa Kepulauan Bangka Belitung 2023 kepada KADO BABEL sebagai simbol dukungan.
Ketua KADO BABEL, Desri Susilawani atau akrab disapa Bundes, berharap diskusi ini tidak hanya berhenti di sini.
“Kami ingin mengajak lebih banyak orang untuk menjadi relawan di komunitas penggerak literasi. Diskusi ini adalah langkah awal untuk membuka sinergi dalam mengembangkan literasi di Bangka Belitung,” ungkapnya.
Bundes juga mengingatkan peserta akan kesempatan untuk mengajukan proposal dana bantuan dari pemerintah, yang dapat digunakan untuk meningkatkan program-program literasi di daerah masing-masing.
“Mari kita sama-sama berkontribusi dan memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan minat baca di masyarakat,” imbuhnya.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat dari para penggiat literasi, diharapkan acara ini menjadi titik awal bagi upaya lebih lanjut dalam membangun komunitas literasi yang lebih kuat dan inklusif di Bangka Belitung.
Diskusi ini menunjukkan bahwa, meskipun tantangan dalam dunia literasi masih banyak, kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak dapat menjadi kunci untuk menciptakan perubahan positif. (Red/*)