BABELTODAY.COM, Belitung – Mundurnya Bang Away, panggilan akrab Ir. H.Azwardy Azhar, SE, MSi dari Pilkada Kabupaten Belitung 2024 mengejutkan para pendukung dan orang-orang yang mengenalnya dari dekat. Bagaimana tidak, keputusan mengundurkan diri itu setelah semua proses pencalonan sedang berjalan dan hampir terpenuhi semua. Keputusan mundur itu diumumkan Bang Away pada Minggu, 28 Juli 2024, melalui keterangan tertulis.
Semula banyak juga yang berharap Bang Away bisa ikut kontestasi Pilgub Bangka Belitung 2024 setelah melihat sosok dan rekam jejaknya. Bang Away dianggap mampu menyelesaikan benang kusut pertambangan dan mencegah Babel tidak lagi menjadi “bancakan” para pemburu “harta karun” yang ada di perut bumi Bangka Belitung itu. Selama ini timah telah menjadi “barter” calon kepala daerah yang mengijon jabatannya kepada para cukong yang meminta dibayar setelah calon itu terpilih dan menjabat.
Sebagai pengusaha Bang Away tidak memiliki ketergantungan logistik dengan pihak lain dan memiliki catatan bersih dari masalah-masalah hukum. Bahkan dia mendapat penghargaan dari kantor pajak Jakarta Timur sebagai pembayar pajak terbaik.
Kesenangannya berbagi dalam setiap kegiatan perkumpulan atau organisasi di mana dia ada di dalamnya, membuat banyak orang-orang yang mengenalnya berkeyakinan Bang Away mampu menjadi problem solver dan pemberi solusi bagi Bangka Belitung. Inilah yang menjadi alasan sebagian pendukungnya agar dia ikut dalam Pilkada Gubernur Babel 2024.
“Kita tidak punya harapan lagi untuk masa depan Babel saat ini. Kita tak mungkin menyerahkan Bangka Belitung itu kepada orang yang jelas-jelas bermasalah dan terbukti telah membuat Babel jadi babak belur,” kata Usmandie Andeska, salah seorang tokoh pendiri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat memaparkan alasannya meminta Bang Away untuk maju menjadi gubernur.
Namun, Bang Away tetap istiqomah untuk pulang ke kampung kelahirannya untuk mewujudkan wasiat Sang Ayah, yang meminta anak-anaknya pulang membangun tanah kelahiran masing-masing jika sudah memiliki kemampuan.
Dari 15 bersaudara, Bang Away adalah salah satu dari sembilan saudaranya yang lahir di Belitung, selebihnya lahir di Bangka, termasuk kakaknya Antasari Azhar, Mantan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) RI.
Selama 3 tahun terakhir Bang Away intens membangun komunikasi dengan tokoh dan masyarakat Belitung, melalui berbagai event dan baliho yang tersebar di seluruh Kabupaten Belitung.
Event itu seperti turnamen bola voli dan gaple se-Belitung, juga kegiatan tradisional seperti Lomba Nirok dan Nanggok. Belum lagi kegiatan-kegiatan kecil yang bersifat insidental di kecamatan atau desa tertentu di wilayah Belitong, yang semuanya dibiayai sendiri oleh bang Away, termasuk baliho yang terpasang sepanjang tahun dengan tema yang berganti sesuai dengan momentum.
“Saya senang melihat warga dan masyarakat Belitung bergembira dan merasakan dari apa yang saya punya,” kata Bang Away menjawab pertanyaan tentang semua yang dilakukannya itu.
Komunikasi juga dilakukan intens dengan masyarakat Bangka Belitung Jabodetabek, melalui kegiatan perkumpulan seperti IKM Babel (Ikatan Kekeluargaan Masyarakat Kepulauan Bangka Belitung), FKMB (Forum Kerukunan Masyarakat Bangka), IKMB (Ikatan Kekeluargaan Masyarakat Belitung) dan PIBB (Persatuan Ibu-ibu Bangka Belitung).
Bang Away dan keluarga adalah donatur dan sponsor acara perkumpulan-perkumpulan itu.
Keseriusan untuk membangun tanah kelahirannya terus ditunjukkan dengan upaya sungguh-sungguh dengan membuat pemetaan pembangunan Belitung sebagai destinasi wisata Internasional.
Pemetaan yang diikuti dengan desain bandara, wajah kota Tanjung Pandan dan juga objek wisata yang ada di Belitung agar pengunjung dapat berlama-lama dan kembali lagi ke Belitung.
Tak ketinggalan pengembangan potensi lain seperti pertanian dan perikanan yang didesain semua transaksi dilakukan di Belitung agar ekonomi Belitung tumbuh dan berkembang.
‘Kalau satu perusahaan saya hanya memberikan manfaat pada 200 an orang, Tapi kalau jadi bupati saya akan memberi manfaat orang se kabupaten,” ujar Bang Away menjelaskan tentang kesungguhannya itu.
Upaya sungguh-sungguh itu, terus dilakukan hingga menjelang Pilkada dengan membangun komunikasi politik kepada calon partai-partai pengusung mulai dari pengurus Kabupaten hingga Pengurus Pusat.
Namun sebulan sebelum masa pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Bang Away memutuskan mundur dari Pilkada Belitung dengan alasan pribadi yang tak bisa dijelaskan. Sebuah keputusan yang menimbulkan spekulasi dan tanda tanya setelah perjalanan panjang yang hampir mendekati klimaks.
Tidak ada yang tahu alasan sejati mundurnya ini selain Bang Away sendiri dan orang-orang terdekatnya. Tapi itulah garis takdir yang kerap diucapkan Bang Away selama ini, “semuanya tergantung pada izinNya. Jika Dia tak mengizinkan maka tak satupun yang mampu melakukannya,”.
Sepertinya Bang Away pun akan memegang kalimat yang sering diucapkan anak semata wayangnya, “jika ingin bermanfaat untuk banyak orang tidak harus jadi bupati tapi jadilah diri sendiri dengan tetap melakukan kebaikan.” (Red/*)