PWI Jaya 2024-2029 Dilantik, Panda Nababan Serukan Kembalinya Wibawa Persatuan Wartawan Indonesia

0 10

BABELTODAY.COM, JAKARTA – Dalam suasana penuh harapan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta resmi melantik pengurus baru untuk periode 2024-2029. Acara tersebut berlangsung pada Selasa (15/10/2024) di Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan. Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam dunia jurnalistik, termasuk wartawan senior Panda Nababan, yang mengungkapkan keprihatinan dan harapannya bagi organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia ini. Rabu (16/10/2024).

Panda Nababan, yang juga seorang politisi dan mantan anggota DPR, tidak bisa menyembunyikan rasa prihatin atas kondisi PWI yang dianggapnya sedang tidak baik-baik saja.

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya bagi PWI untuk kembali menjadi organisasi yang disegani, tempat yang dihormati oleh institusi pemerintah. “PWI harus bisa menjadi rujukan, tempat di mana pemerintah bertanya mengenai pers. Ini adalah tugas pengurus baru untuk mengembalikan kehormatan tersebut,” ungkapnya.

Menyinggung soal makna dari Mars PWI dan Pakta Integritas, Panda berharap semua ini tidak sekadar menjadi jargon kosong. Ia ingin agar pengurus yang baru mengimplementasikan nilai-nilai tersebut secara konkret dan nyata.

“Saya melihat potensi luar biasa dari pengurus yang baru ini. Semoga mereka mampu menjadikan PWI sebagai tonggak bagi bangsa ini,” tambahnya, menyiratkan keyakinan akan perubahan positif yang bisa dilakukan oleh kepengurusan yang baru.

Ketua PWI Jaya 2024-2029, Kesit Budi Handoyo, juga mengekspresikan kebanggaannya atas pelantikan ini, meskipun menyadari tantangan yang dihadapi PWI saat ini.

Dalam sambutannya, Kesit menegaskan bahwa mereka akan mematuhi Pakta Integritas yang telah dibacakan, yang mencakup larangan untuk melakukan tindakan tercela dan komitmen untuk siap mengundurkan diri jika melanggar.

“Kami berjanji untuk menjalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan integritas,” kata Kesit.

Acara pelantikan dihadiri oleh berbagai jajaran pengurus PWI Pusat, termasuk Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, Sekjen Wina Armada Sukardi, dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Dalam sambutannya, Zulmansyah memberikan pesan tegas kepada pengurus yang baru dilantik agar mematuhi konstitusi PWI, Kode Etik Jurnalistik, serta Kode Perilaku Wartawan.

“Kita harus menjaga nama baik PWI. Beberapa dari kita yang tidak patuh pada kode etik telah merusak citra organisasi ini,” ujarnya.

Zulmansyah menekankan bahwa PWI harus kembali menjadi organisasi yang disegani dan menjadi panduan bagi masyarakat serta pemerintah.

Ia berharap masalah internal yang sedang dihadapi PWI dapat diselesaikan secepatnya agar organisasi ini bisa berfungsi dengan baik.

“Kami bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan ini agar PWI kembali menjadi tempat bertanya bagi semua pihak,” tegasnya.

Dalam konteks tersebut, pelantikan pengurus PWI Jaya kali ini diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan.

Pengurus baru terdiri dari individu-individu yang berpengalaman dan berkomitmen tinggi untuk menjadikan PWI sebagai lembaga yang kredibel.

Susunan kepengurusan mencakup berbagai bidang, dari pendidikan hingga advokasi, yang semuanya berkontribusi untuk memajukan dunia jurnalistik di Indonesia.

Kesit Budi Handoyo, selaku ketua yang baru, mengungkapkan rasa terharunya atas dukungan yang diterima. Ia menyadari tantangan berat yang ada di depan, tetapi tetap optimis bahwa dengan kerjasama semua pengurus, PWI Jaya bisa kembali ke jalur yang benar.

“Kami harus bersatu untuk menjadikan PWI lebih baik lagi. Ini bukan hanya tanggung jawab saya, tetapi tanggung jawab kita semua,” ujarnya.

Sebagai bagian dari proses revitalisasi, PWI juga membentuk berbagai seksi yang berfokus pada isu-isu penting, seperti wartawan olahraga, infotainment, pendidikan, dan berbagai bidang lainnya.

Dengan adanya pembagian tugas yang jelas, diharapkan setiap seksi dapat berkontribusi secara maksimal untuk meningkatkan kualitas jurnalistik di Indonesia.

Panda Nababan, dalam penutupnya, menegaskan harapannya agar PWI bisa menjadi suara yang didengar oleh masyarakat dan pemerintah.

“Apa kata PWI akan menjadi perhatian, karena kami adalah jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Mari kita bersama-sama membangun kembali kepercayaan publik terhadap PWI,” tutupnya.

Pelantikan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum penting untuk merevitalisasi semangat dan integritas PWI sebagai organisasi wartawan yang berpengaruh dan terhormat di Indonesia.

Diharapkan, dengan pengurus yang baru, PWI Jaya dapat bangkit dan menjadi rujukan bagi semua pihak dalam menjalankan tugas jurnalistik yang mulia ini. (Sunarto/KBO Babel)

Leave A Reply

Your email address will not be published.