Foto : Akibat dampak dari aktifitas tambang liar di kawasan Kolong SPAM Beluluk menyebabkan kondisi air di tempat penampungan kini terlihat keruh dan bewarna hitam bercampur lumpur. (ist)
BANGKATENGAH,Babeltoday.com – Akibat kondisi air di kolong Sistem Penyimpaman Air Minum (SPAM) di Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng saat ini tak hanya keruh, bahkan air kolong SPAM itu pun sebelumnya sempat mengalami perubahan warna yakni hitam dan bercampur lumpur.
Kondisi ini diungkapkan oleh Kabid Cipta Karya intansi Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Bangka Tengah (Bateng), Sukma Anggia Kemalafury alias Anggi kepada tim media ini, Jumat (24/9/2021) pagi melalui pesan Whats App (WA).
Dikatakanya, jika keberadaan SPAM Beluluk merupakan kewenangan pihak PUPR Bangka Tengah.
Saat ini kondisi air di kolong SPAM Beluluk itu keruh bahkan kondisi air di dalam kilang atau tangki penyimpan air minum di SPAM menurutnya terdapat lumpur berwarna hitam hal ini lantaran diduganya akibat pencemaran dari aktifitas tambang liar (tambang biji timah ilegal) jenis tambang inkonvensional (TI) yang beroperasi di dekat kawasan Kolong sumber air baku SPAM setempat.
Menurut penuturannya jika sebelumnya atau sekitar pertengahan bulan September 2021 lalu pihaknya bersama aparat penegak hukum termasuk pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sempat melakukan penertiban aktitas sejumlah ponton TI rajuk.
Namun upaya melakukan tindakan penertiban yang dilakukan pihaknya bersama tim aparat terkesan sia-sia lantaran aktifitas tambang liar itu kembali lagi beroperasi di sekitar kolong sumber air buku SPAM Beluluk.
“Untuk melakukan penegakan perda atau peraturan lainnya ada tupoksi OPD yang berwenang,” kata Anggi.
Terlebih lagi menurutnya akibat kondisi air kolong SPAM tercemar akibat keberadaan aktifitas tambang liar di lokasi setempat hal ini menurutnya justru pihaknya harus rutin membersihkan air yang ada di dalam kilang penampungan air.
“Kalau dari kami secara teknis kami berupaya melakukan pembersihan lumpur yang menyebabkan flog di bak endapan,” terang Anggi.
Bahkan Anggi meyakini jika kondisi air di penampungan SPAM Beluluk kini mengalami perubahan tak alami lantaran hal tersebut akibat dampak dari limbah yang berasal dari aktifitas tambang liar. Kondisi ini pun hingga membuat pihaknya ‘pasrah’.
“Jadi karena ada aktivitas TI tersebut menyebabkan sedimentasi karena buangan yang terbawa dari aktivitas TI Kebetulan masuk kedalam pipa intake. Kami berupaya menambah takaran obat kimia penjernih tetapi tidak mampu,” jelasnya.
Lagi-lagi Anggi mengaku jika dirinya mengaku sangat menyayangkan adanya aktifitas tambang liar yang dinilainya oknum pelaku tambang terkesan membandel hingga nekat kembali beroperasi di kawasan kolong sumebr air baku SPAM Beluluk.
Meski begitu Anggi pun mengaku sampai saat ini pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kami sudah berupaya untuk mengatasi secara teknis agar pelayanan optimal selain itu kami juga berkoordinasi kepada OPD yang bertugas untuk melakukan penegakan peraturan dalam hal ini Satpol PP,” bebernya.
Anggi sampai saat ini dirinya mengaku sangat miris lantaran kondisi air kolong sumbet air baku SPAM Beluluk tak layak digunakan oleh masyarakat khususnya para pelanggan.
“Aku nulis sambil berkaca kaca mata .sedih pak,” kata Anggi mengungkapkan rasa sedihmya ketika mengetahui kolong SPAM Beluluk kini telah tercemar akibat aktifitas tambang liar beroperasi di kawasan kolong setempat. (Tim)