
Babeltoday.com, Pangkalpinang — Ruang Seminar Gedung Babel 1, Universitas Bangka Belitung (UBB), siang itu dipenuhi semangat mahasiswa. Sejak pukul 13.30 WIB, peserta dari berbagai program studi tampak antusias mengikuti Seminar Politik Vol. 2 bertajuk “Partisipasi Generasi Muda Sebagai Penopang Demokrasi yang Sehat.” Kegiatan yang digelar oleh mahasiswa Ilmu Politik ini menjadi ruang diskusi terbuka bagi generasi muda UBB untuk memahami pentingnya kesadaran politik dan peran mereka dalam menjaga demokrasi yang sehat. Rabu (22/10/2025).
Acara yang dimoderatori oleh Riesty Eksani, mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2024, menghadirkan Edi Irawan, ST, Wakil Ketua BALITBANGDA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai narasumber utama. Dalam penyampaiannya, Edi membuka mata para peserta dengan pernyataan tajam dan reflektif.
“Pemerintah kita sudah tebal muka. Hilang malu dan lupa bahwa mereka adalah pelayan. Tak dapat dipercaya kata-katanya,” ujarnya di hadapan peserta yang menyimak dengan serius.
Ia melanjutkan, “Mulai dan teruslah tumbuh adik-adikku. Setiap orang berhak untuk cerdas. Dan jembatan untuk mencapainya adalah informasi publik. Untuk melihat kinerja pelayan kita (pemerintah) adalah naskah akademik. Jangan pernah takut menggugat. Atau kita gugat bersama-sama.”
Pernyataan tersebut sejalan dengan kiprah Edi Irawan yang belakangan ini dikenal aktif menggugat pemerintah provinsi Bangka Belitung terkait keterbukaan informasi publik. Ia menempuh jalur resmi melalui Ombudsman dan Komisi Informasi untuk menuntut transparansi data pemerintahan yang dinilai penting bagi masyarakat.
Menurut Edi, perjuangan keterbukaan informasi bukan hanya urusan hukum, tetapi juga bagian dari pendidikan politik praktis. Ia menekankan bahwa mahasiswa harus menjadi motor kontrol sosial terhadap kekuasaan dengan berani menuntut transparansi dan akuntabilitas publik.
“Politik bukan hanya tentang jabatan, tetapi tentang menjaga kewarasan publik melalui keterbukaan,” tegasnya.
Di akhir sesi, Edi Irawan menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam mengawal nilai-nilai demokrasi. Seminar yang berlangsung hingga menjelang sore ini bukan sekadar forum akademik, tetapi menjadi momentum pembelajaran nyata bahwa partisipasi generasi muda adalah pilar utama bagi tegaknya demokrasi yang sehat dan beretika. (Red/*)