Babeltoday.com, Pangkalpinang – Di tengah dinamika Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025, politisi Partai Gerindra, Melati Erzaldi, menyampaikan pesan yang menyentuh dan sarat makna kepada pasangan calon HARMONI—Harapan Molen-Zeki Yamani. Rabu (16/7/2025).
Pesan tersebut bukan hanya berupa dukungan politik, namun juga menggambarkan perjalanan spiritual dan filosofi kekuasaan yang harus berorientasi pada rakyat.
Dalam kegiatan konsolidasi internal Gerindra yang berlangsung Sabtu (12/7/2025) lalu, Melati mengungkapkan bahwa pasangan HARMONI adalah bentuk nyata arahan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Arahan tersebut menegaskan bahwa para kader partai harus menggunakan kekuasaan untuk hadir di tengah masyarakat, bukan untuk memperkaya diri atau memperparah ketimpangan sosial.
“Pak Molen dan Pak Zeki ini adalah kader yang kami tugaskan untuk mewakili suara rakyat. Bukan sekadar menang, tapi mereka harus hadir, menyatu, dan menjadi solusi atas keresahan warga Pangkalpinang. Ini pesan langsung dari Pak Prabowo,” tegas Melati yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari dapil Bangka Belitung.
Sebagai istri dari mantan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan (2017–2022), Melati juga menyinggung soal makna kekalahan dalam politik.
Ia membahas secara terbuka kekalahan Molen pada Pilkada 2024 lalu, yang justru menurutnya menjadi titik balik penting dalam perjalanan hidup dan politik seorang pemimpin.
“Kekalahan itu tidak kebetulan. Itu adalah cara Allah menahan kita dari kesombongan. Kalau saat itu menang, bisa jadi makin jumawa. Tapi karena kalah, Pak Molen diberi waktu untuk refleksi, memperbaiki, dan kini menjadi lebih tenang dan bijaksana,” tutur Melati dengan nada haru.
Ia kemudian mengaitkan hal itu dengan perjalanan suaminya sendiri, Erzaldi Rosman, yang juga mengalami kekalahan dalam Pilkada Babel 2024.Namun dari kekalahan itu, kata Melati, lahir kembali semangat pengabdian yang lebih murni kepada masyarakat.
“Erzaldi dan Molen sama-sama pernah kalah. Tapi justru dari situ, mereka kembali ke masyarakat dengan niat yang lebih bersih. Mereka kembali sebagai pelayan, bukan penguasa,” ujarnya.
Melati juga menyentil pentingnya rekonsiliasi dan fleksibilitas dalam politik. Ia menyinggung bahwa dulu, Molen dan Erzaldi tidak pernah berada dalam satu barisan politik. Namun kini, mereka disatukan oleh semangat yang sama: membangun Bangka Belitung dan memenangkan hati rakyat di bawah komando Gerindra.
“Dulu tidak pernah satu meja, sekarang satu perahu. Itulah politik. Ia dinamis, lentur, dan berubah. Tapi satu yang tidak boleh berubah: niat untuk rakyat,” tegas Melati.
Lebih lanjut, Melati memaknai akronim HARMONI secara emosional. Ia menyebutkan bahwa HARMONI bukan hanya nama pasangan, tetapi simbol keberlanjutan, pengalaman, dan kolaborasi dua sosok yang memiliki kapasitas dan jejak pengabdian yang nyata.
“HARMONI: Harus Molen-Zeki Yamani. Ini soal kesinambungan pembangunan. Pak Molen sudah tahu seluk-beluk kota ini, dan Zeki hadir membawa semangat muda. Keduanya saling melengkapi,” terang Melati.
Sebagai penutup, Melati mengajak seluruh kader, simpatisan, dan masyarakat untuk bersama-sama memenangkan pasangan HARMONI. Baginya, kemenangan ini bukan untuk pribadi atau partai, melainkan untuk masa depan Kota Pangkalpinang yang lebih baik, lebih ramah, dan lebih manusiawi.
“Kita tidak sedang memilih pemimpin yang sempurna. Tapi kita memilih mereka yang mau mendengar, mau belajar dari masa lalu, dan mau bekerja untuk rakyat. Itu ada pada HARMONI. Maka tugas kita jelas: menangkan mereka demi kebaikan Pangkalpinang,” pungkas Melati, disambut tepuk tangan para kader yang hadir.
Dengan pesan spiritual, semangat kebersamaan, dan garis tegas dari partai, pasangan Molen-Zeki kini bukan sekadar kandidat dalam Pilkada Ulang 2025. Mereka membawa misi politik yang lebih dalam—mewujudkan kekuasaan yang merangkul dan membangun, bukan mencederai harapan rakyat. (Juli Ramadhani/KBO Babel)