Foto : Ilustrasi temuan BPK RI. (net)
BANGKASELATAN,Babeltoday.com – Sampai saat ini pihak pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) belumlah memberikan keterangan resmi terkait persoalan mega proyek pembangunan kawasan industri (KI) Sadai oleh PT Ration Bangka Abadi (RBA) terletak di Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Basel.
Padahal, informasi yang berhasil dihimpun oleh tim Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) di lapangan menyebutkan jika proyek KI Sadai, Basel ini bikanlah merupakan proyek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel. Namun proyek ini dimulai sejak Justiar Noer masih menjabat selaku Bupati Basel atau sejak tahun 2018 lalu.
Sejak awal atau sebelum pelaksaan kegiatan pembangunan KI Sadai, Basel ini berjalan, informasi yang diperoleh tim KBO Babel menyebutkan jika mega proyek ini sejak awal pun sempat terendus atau disinyalir telah terjadi penyimpangan prosedur antara lain terkait persoalan pembuatan Feasibility Study (FS) KI Sadai, Basel.
Pembuatan kegiatan FS ini diduga dilaksanakan oleh Pemda setempat (Pemkab Basel) dan bukan pihak PT Ration Bangka Abadi (RBA) selaku pihak pengelola & pengembang KI Sadai, Basel.
Bahkan informasi lain yang didapat tim KBO Babel menyebutkan tak sedikit pula anggaran diduga telah ‘digelontorkan” Pemkab Basel hingga mencapai miliaran rupiah dana negara terserap untuk kegiatan FS ini.
Perlu diketahui, kegiatan Feasibility Study atau FS dilakukan sebagaimana aturannya khusus bagi pihak pelaksana selaku pemegang kuasa kegiatan proyek atau pihak yang mempunyai rencana. Namun, fakta yang terjadi di lapangan justru kegiatan FS dilakukan oleh pihak pemerintah daerah (Pemkab Basel) dan bukan oleh pihak swasta (PT RBA), parahnya lagi pembuatan FS ini malah terkesan untuk kepentingan proyek swasta.
Sekedar diketahui pula, Feasibility Study atau FS ini adalah studi yang penting untuk dilakukan terutama ketika hendak memulai suatu proyek atau bisnis yang akan dikerjakan.
Hasil investigasi tim KBO Babel serta narasumber lain terungkap jika pembuatan FS ini beetujuan guna menindaklanjuti rencana pengembangan KI Sadai & sekitarnya, pihak Pemkab Basel bekerja sama dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB). Kegiatan pembuatan FS ini pun selesai dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2016 lalu, ditanda tangani oleh Direktur PT LAPI ITB, Dr Ir A Azis Jayaputra MS.
* Anggota Dewan Tak Menyangkal Kegiatan FS Bermasalah
Terkait kegiatan pembuatan FS KI Sadai Basel ini pun beredar kabar jika akhirnya berujung menjadi temuan pihak lembaga pemeriksa keuangan negara atau BPK sekitar 6 tahun yang lalu.
Kabar miring ini pun dibenarkan pula oleh salah seorang mantan anggota DPRD Kabupaten Basel pada periode tersebut namun enggan identitas dirinya disebutkan.
“Saya masih ingat untuk masalah FS (Feasibility Study — red) itu sempat jadi temuan pihak BPK waktu itu,” ungkap mantan anggota dewan ini kepada tim KBO Babel, Jumat (1/12/2023).
Lanjutnya, bahkan ia sendiri termasuk anggota dewan lainnya pun sempat merasa heran lantaran FS dianggap pihak dewan untuk kepentingan mega proyek KI Sadai dibuat oleh pihak Pemkab Basel justru berbuntut jadi temuan pihak BPK.
“Ya kami pun selaku dewan heran juga sebab di LHP (,Laporan Hasil Pemeriksaan — red) pihak BPK seperti itu,” imbuhnya.
* Dari Bupati Hingga Ketua Dewan :Bungkam’ Ditanya Soal Mega Proyek KI Sadai
Terkait persoalan mega proyek KI Sadai dilakukan oleh pihak PT RBA selaku pengelola dan pengembang KI Sadai, Bupati Basel Riza Herdavid terkesan menutup diri alias ‘bungkam’ saat kembali ditanya oleh tim KBO Babel terkait sikapnya dalam menanggapi persoalan yang sedang terjadi terhadap kegiatan proyek bernilai triliunan tersebut namun diduga sarat masalah.
Lantas ada apa terhadap pejabat dan tokoh masyarakat di wilayah Kabupaten Basel sehingga mereka terkesan tertutup dalam memberikan keterangan terkait persoalan mega proyek KI Sadai, Basel ini?.
Kesan tertutup pun terbukti ketika tim KBO Babel mencoba melakukan upaya konfirmasi kembali kepada Bupati Basel, Riza Herdavid melalui pesan Whats App (WA), Kamis (31/11/2023) malam.
Mirisnya orang nomor satu di Kabupaten Basel ini malah tak menjawab atau memberikan keterangan lebih jauh soal tanggapanya selaku Bupati Basel. Sebaliknya Riza Herdavid malah menjawab pesan WA dengan emoticon yang melambangkan minta maaf.
Begitu pula terkait hal serupa tim KBO Babel pun mencoba mengkonfirmasi ke pimpinan DPRD Kabupaten Basel, Erwin Asmadi melalui pesan WA, Kamis (31/11/2023) malam
“Akhir akhir ini viral pemberitaan seputar kasus proyek Kawasan Industri Sadai Basel di sejumlah media. Nah ada tanggapan kah terkait proyek ini?. Mohon tanggapan ok kanda selaku pimpinan wakil rakyat di wilayah Kab Basel?,” tanya tim KBO Babel dalam konfirmasi malam itu.
Sebaliknya, politisi asal PDIP ini terkesan enggan pula memberikan komentar, namun ia justru mengaku jika pernah hadir dalam acara kegiatan PT RBA di salah satu hotel di wilayah Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah beberapa waktu lalu.
“Maaf dindo ku malu komentar, masalah dulu ku yg menghadiri acara di Novotel,” jawab Erwin singkat seraya menambahkan jika dirinya saat itu belum menjabat sebagai wakil rakyat.
* Miris, Pemprov Babel Pun Mengakui KI Sadai Merupakan PSN
Meski proyek KI Sadai Basel sebelumnya sempat ‘digadang-gadangkan’ sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), namun hal ini terbantahkan dalam pernyataan langsung pihak Kementerian Perindustrian (Kemenprin) RI melalui Dirjen Kawasan Industri, Heru Sutopo yang menyatakan tegas jika KI Sadai Basel bukanlah termasuk PSN melainkan masuk dalam daftar RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
Parahnya lagi mega proyek KI Sadai ini pun dinyatakan sebagai PSN oleh pihak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel). Pernyataan ini pun sebagaimana termuat dalam laman atau situs resmi website milik Pemprov Babel (babelprov.go.id).
Bahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) antara lain, Disperindag Babel, Dinas Pertanian Babel, dan Bappeda Babel, sempatmendampingi kunjungan kerja (kunker) tim Bappenas, Rabu (2/9/2020) pagi ke KI Sadai, Basel.
“Kawasan industri Sadai ini tahun 2020-2024 sudah masuk sembilan kawasan industri prioritas dalam Program Strategi Nasional,” ungkap Sunardi selaku Kadisperindag Prov Babel saat itu turut serta meninjau lokasi KI Sadai bersama tim Bappenas RI saat itu.
Terkait persoalan kabar miring yang menyebutkan jika pembuatan FS berujung menjadi pihak BPK RI, tim KBO Babel pun masih mengupayakan konfirmasi ke pihak terkait BPK termasuk PT LAPI ITB.
(KBO Babel/tim)