Bukan Kaleng-Kaleng, Kasus PT RBA Akhirnya Dilaporkan Ke Kejagung RI * Komisaris & Petinggi RBA Ikut Terlapor
Foto : Gedung Jampidsus Kejagung RI. (net)
JAKARTA,Babeltoday.com – Persoalan kinerja PT Ration Bangka Abadi (RBA) selaku pihak pengelola dan pengembang kawasan industri (KI) Sadai, Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan tak saja viral dalam pemberitaan di sejumlah media online.
Namun persoalan seputar kinerja perusahaan ini pun akhirnya berujung kepada pelaporan secara resmi masyarakat Bangka ke pihak Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) di Jakarta baru-baru ini.
Foto : Lembaran bukti laporan warga diterima pihak Kejagung RI. (KBO Babel)
Dikatakan Hangga Oktafandany selaku salah satu dari tiga orang pelapor, jika kasus yang dilaporkan pihaknya ke pihak Kejagung RI (Jampidsus) barubaru ini, Rabu (22/11/2023) lalu terkait laporan tindak pidana korupsi, sebagai terlapor dalam kasus PT RBA ini mulai dari jajaran komisaris dan direksi perusahaan tersebut.
“Laporan utamanya terkait dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan milik Pemerintah Pusat di atas tanah swasta, termaauk serapan anggaran APBN dan APBD dalam pembuatan dokumen dan pembangunan fisik di lokasi KI Sadai” terang Hangga kepada tim Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) baru-baru ini.
Foto : Kopian lembaran berkas laporan warga ke pihak Jampidsus Kejagung RI.(KBO Babel)
Lanjut Hangga, dalam surat laporannya itu yakni perihal dugaan tindak kejahatan di KI Sadai, bahkan menurutnya hampir sebagian besar para pengurus mulai dari jajaran Komisaris hingga Direksi PT RBA sengaja dilaporkanya terkait pembiaran hingga dianggap merugikan keuangan negara.
“Laporan terkait dugaan tipikor lain pun atau tindak , kejahatan antara lain masalah perbankan, money laundry, dan praktik mafia tanah yang merugikan masyarakat sadai dan penerimaan negara,” terang Hangga seraya menunjukan lembaran bukti resmi laporan pihaknya ke Kejagung RI.
Hangga pun menambahkan “jika bukti-bukti sudah kami lampirkan semoga Kejaksaan Agung R.I, melalui Jampidsus agar bisa gerak cepat segera periksa semua Komisaris dan Direksi perusahaan itu (PT RBA — red) agar tidak ada lagi pembohongan untuk menarik keuntungan pribadi diatas proyek KI Sadai,” tegasnya.
Bahkan ditegaskanya lagi, dalam waktu dekat ini pihaknya berencanai akan melaporkan beberapa perbankan yang terlibat langsung dalam penerbitan SKBDN yang telah memakan korban keganasan PT RBA.
Kisruh pengelolaan KI Sadai dianggap.tak profesional kinimencuat lebih dari dua bulan ini di publi, terlebih gencarnya pemberitaan seputar Mega proyek KI Sadai namun diduga mangkrak. Bahkan baru-baru ini warga Sadai melakukan unjuk rasa ke Kantor PT RBA guna menuntut uang ganti rugi pembebasan lahan diselesaikan yang tertunda hampir tiga tahun.
“Pihak perusahaan hanya janji bulan ke bulan tahun ke tahun mau bayar gak bayar – bayar. Kalau tidak mau bayar kami mau ambil lagi tanah kami untuk berkebun” imbuh Ambo kepada wartawan.
Masyarakat Bangka Belitung banyak memberikan simpati kepada warga Sadai yang masih bisa bersabar menunggu PT RBA memenuhi janji. Bahkan sejumlah pihak pun turut menyesalkan sikap PT RBA terkesan tega melakukan pembohongan publik dan seolah-olah proyek KI Sadai masuk PSN dan Presiden RI (Jokowi) dikabarkan sempat mengunjungi lokasi KI Sadai, Basel.
* Salah Satu Caleg Jabat Komisaris Turut Dilaporkan
Dalam lembaran berkas laporan warga kepada Jampidsus Kejati Babel terdapat salah satu nama H Zainul Miftah sebagai komisaris PT RBA kini diketahui sebagai caleg DPRD Provinsi Jawa Barat asal partai Golkar turut masuk dalam daftar deretan nama komisaris yang terlapor.
Terkait laporan masyarakat ke Kejagung RI baru-baru ini, tim KBO Babel sejauh ini masih terus mengupayakan konfirmasi ke sejumlah pihak terkait termasuk para komisaris dan petinggi di perusahaan pengelola dan pengembang KI Sadai, Basel. (KBO Babel/tim)