BabelToday.com, Bangka – Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, dosen dan mahasiswa dari Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) menginisiasi penerapan teknologi tepat guna bagi kelompok pengrajin keripik tempe di Desa Karya Makmur, Kecamatan Pemali, Jum’at (15/11/2024)
Dengan membawa inovasi berupa mesin peniris minyak, tim pengabdian berharap dapat membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi keripik tempe yang dihasilkan oleh Kelompok Pengrajin Keripik Tempe Pelangi.
Program ini dihadiri oleh tim dosen yang terdiri dari Ariyanto, M.T., Sugiyarto, M.T., dan Eko Yudo, M.T., bersama dua mahasiswa, Santa dan Wahyudi, yang turut terlibat dalam proses implementasi mesin.
Mesin peniris minyak yang mereka bawa dirancang khusus untuk mengurangi kadar minyak pada keripik tempe sehingga menghasilkan produk yang lebih renyah dan tahan lama.
Ariyanto, M.T., ketua dari program pengabdian ini, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari upaya Polman Babel dalam mendukung pengembangan sektor usaha kecil menengah di Bangka Belitung.
“Kami ingin memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Menurut Ariyanto, mesin peniris minyak ini adalah hasil penelitian yang didesain sesuai kebutuhan pengrajin.
Ia menjelaskan bahwa mesin ini tidak hanya membantu dalam proses pengolahan, tetapi juga meningkatkan nilai jual keripik tempe yang dihasilkan.
“Dengan kadar minyak yang lebih rendah, keripik tempe ini lebih sehat dan tahan lama, sehingga punya nilai tambah di pasar,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Ariyanto juga menyarankan agar kelompok pengrajin terus mengikuti perkembangan teknologi yang relevan untuk industri makanan ringan. Ia menyebutkan bahwa pemanfaatan teknologi tidak hanya membantu dalam produksi, tetapi juga dalam efisiensi waktu dan biaya.
“Kami harap teknologi ini bisa membantu para pengrajin untuk lebih produktif dan efisien,” kata Ariyanto.
Sementara itu, Rominah, ketua Kelompok Pengrajin Keripik Tempe Pelangi, mengungkapkan harapannya terhadap dampak dari penggunaan mesin peniris minyak ini.
Menurutnya, mesin tersebut dapat mempermudah proses produksi sekaligus meningkatkan kualitas produk keripik tempe.
“Dengan adanya mesin ini, keripik tempe yang kami hasilkan akan lebih renyah dan disukai konsumen,” ujarnya.
Rominah juga mengapresiasi perhatian dan bantuan dari pihak Polman Babel dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut.
“Kami berharap pihak kampus bisa terus mendampingi kami, terutama dalam hal pelatihan dan pengembangan produk agar semakin kompetitif,” tambahnya.
Selain itu, ia menyarankan kepada para dosen untuk menyelenggarakan pelatihan lanjutan terkait perawatan mesin agar mesin tetap berfungsi optimal dalam jangka panjang.
“Kami ingin para pengrajin bisa mandiri dalam mengoperasikan dan merawat mesin ini,” kata Rominah.
Program pengabdian ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara lembaga pendidikan dan masyarakat dalam membangun ekonomi lokal.
Dengan dukungan teknologi dari Polman Babel, kelompok pengrajin keripik tempe di Desa Karya Makmur optimis bisa meningkatkan daya saing produk mereka di pasar. (Yudi/red*)
(Humas Polman Babel)