Proyek Wahana Bermasalah, Denda Dikenakan pada Kontraktor Bianglala dan Rainbow Slide di Bangka Selatan

0 30

BabelToday.com, Bangka Selatan – Proyek pengadaan wahana permainan Bianglala dan Rainbow Slide yang dibiayai dengan dana miliaran rupiah di Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terhambat dan dipastikan tidak selesai tepat waktu. Pekerjaan yang seharusnya selesai pada 24 Desember 2024 ini terpaksa molor karena keterlambatan pengiriman barang. Kamis (26/12/2024).

Meskipun demikian, pihak pemerintah setempat sudah menjatuhkan sanksi kepada kontraktor yang terlibat dalam proyek ini, yang kini tengah berupaya menyelesaikan sisa pekerjaan dalam waktu yang telah diperpanjang.

Nilai proyek ini mencapai Rp 8,3 miliar, dengan kontraktor yang telah menerima uang muka sebesar 30 persen atau sekitar Rp 2,5 miliar. Proyek ini mencakup pengadaan dua wahana permainan ikonik, yakni Bianglala dengan ketinggian 30 meter dan Rainbow Slide setinggi tujuh meter.

Bianglala yang memiliki 18 kabin ini direncanakan dapat menampung antara empat hingga enam orang per kabinnya, sementara Rainbow Slide memiliki panjang lintasan 56 meter dan lebar enam meter.

Namun, sampai saat ini, kedua wahana tersebut masih dalam tahap pemasangan dan belum dapat dioperasikan. Sebagaimana disampaikan oleh Galuh, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan, keterlambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama kendala dalam pengiriman peralatan dari China.

Badai Typhoon yang melanda China beberapa waktu lalu menyebabkan penundaan pengiriman material yang mempengaruhi jadwal pengerjaan.
“Pengiriman sempat tertunda karena badai Typhoon di China. Akibatnya, barang-barang untuk proyek ini terhambat selama dua minggu. Setelah sampai di Indonesia, peralatan masih harus melalui pemeriksaan administrasi yang memakan waktu beberapa hari lagi,” ujar Galuh Kamis (26/12/2024).

Kontraktor yang mengerjakan proyek ini diberikan kesempatan tambahan selama 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dalam hal ini, pemerintah juga memberlakukan sanksi berupa denda keterlambatan sebesar satu per mil dari nilai kontrak, yang setara dengan sekitar Rp 8 juta per hari.

Hal ini berlaku mulai dari tanggal 25 Desember 2024, setelah batas waktu pengerjaan pertama berakhir.

Proyek wahana permainan Bianglala dan Rainbow Slide ini merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata di Kabupaten Bangka Selatan, khususnya di kawasan Himpang Lima Habang, Toboali.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, Galuh optimis proyek ini akan selesai tepat waktu, yakni pada 31 Desember 2024.
“Target kami adalah selesai pada 31 Desember 2024. Meskipun mengalami beberapa keterlambatan, kami yakin para pekerja yang berpengalaman dapat menyelesaikan sisa pekerjaan ini dalam waktu yang ada,” tambah Galuh.

Proyek ini juga mendapat pendampingan langsung dari Kejaksaan Negeri Bangka Selatan untuk memastikan agar proses pengerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menghindari potensi penyalahgunaan dana.

Setelah selesai, kedua wahana permainan ini akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan masyarakat setempat.

Namun demikian, meskipun optimisme terus ditekankan, keterlambatan yang terjadi menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas pengelolaan waktu dan kelancaran logistik dalam proyek besar semacam ini.

Bagi sebagian kalangan, proyek pengadaan wahana permainan ini seharusnya dapat lebih terencana agar tidak terjadi keterlambatan yang merugikan banyak pihak, terutama pemerintah daerah yang telah mengalokasikan anggaran besar untuk proyek ini.

Sebagai informasi, proyek Bianglala dan Rainbow Slide ini pertama kali diperkenalkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Bangka Selatan, dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.

Terlepas dari masalah keterlambatan yang ada, keberhasilan proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Kini, meskipun tantangan terus ada, baik pemerintah daerah maupun pihak kontraktor berupaya menyelesaikan pekerjaan dengan harapan wahana permainan ini dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (M Taufik/KBO Babel)

Leave A Reply

Your email address will not be published.