Foto : Ketua DPW APRI Babel, Dwi. (ist)
PANGKALPINANG,Babeltoyay.com – Sebagai bentuk kepedulian pihak DPW Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (APRI Babel) sampai saat ini terus berupaya menampung aspirasi masyarakat penambang di Babel.
Hal tersebut lain demi memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan khususnya bagi masyarakat penambang di Babel, bahkan hampir dua minggu terakhir pihak pengurus DPW APRI Babel didatangi beberapa perwakilan kelompok penambang rakyat dari berbagai daerah maupun kabupaten yang ada di pulau Bangka.
Dikatakan ketua DPW APRI Babel, Dwi jika masyarakat penambang mengadukan perihal nasib nasib mereka kepada pihak APRI Babel yakni mulai penambang rakyat kecil (sebu-sebu), tambang inkonvensional (TI) rajuk manual hingga Gear Box, Rajuk Tower, baik yang sudah tergabung dalam kelompok penambang rakyat APRI Responsible Mining Collective (RMC).
“Maupun yang belum tergabung dalam kelompok penambang rakyat guna menyampaikan keluh-kesah nya melalui Assosiasi Penambang Rakyat Indonesia DPW Babel,” ungkapnya dalam siaran pers,
Tak hanya itu, ditegaskanya jika pihaknya mengatasnamakan para penambang rakyat indonesia DPW Babel bersama pengurus penambang dan kelompok-kelompok penambang rakyat akan selalu Tabayyun kepada pemangku jabatan.
“Kami menyambut baik niiatan para pemangku jabatan untuk tata kelola penambangan, baik itu di IUP (Ijin Usaha Penambangan — red) milik Pemda maupun di IUP milik PT Timah,” ungkapnya.
Namun begitu menurut Dwi justru harapan pihaknya Pemda dapat meberikan solusinya, agar masyarakat penambang bisa bekerja dan siap mengikuti aturan yang berlaku. Bahkan dalam APRI Babel telah menyiapkan badan usaha yang telah mendapat ijin usaha pertama dari Kementrian ESDM dan BKPM.
Selain itu setiap warga negara Indonesia yakni memiliki hak yang sama, Jangan dampaknya masyarakat Babel yang merasakan, kekayaan alamnya yang nikmati malah oleh pihak luar.
“Jangan sampai seperti kejadian yang sedang viral, pihak luar diberikan karpet merah sementara kita masyarakat penambang rakyat yang sama punya legal di abaikan permohonan kita.. Ada apa ini,” singgung Dwi,” tandasnya.
Sebaliknya diyakininya jika masyarakat penambang yamg ada di seluruh Babel justru akan siap bersama-sama mengggelar aksi damai guna menyampaikan aspirasi langsung jika tidak ada solusi untuk penambang rakyat. (Red)