Babeltoday.com, Jakarta – Sepanjang 2024, Kejaksaan Republik Indonesia menunjukkan kinerja yang impresif di berbagai bidang. Sebagai salah satu pilar utama penegakan hukum, Kejaksaan RI tidak hanya melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga berhasil mencatat berbagai capaian strategis di tengah tantangan yang dihadapi.
Berbagai bidang kerja seperti pembinaan, intelijen, tindak pidana umum, tindak pidana khusus, perdata, tata usaha negara, hingga badan pemulihan aset, berkontribusi signifikan terhadap transformasi hukum dan pelayanan publik. Berikut adalah ringkasan capaian utama yang berhasil diraih.
Pembinaan: Efisiensi Anggaran dan Reformasi Birokrasi
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan (JAM Pembinaan) mencatat realisasi anggaran mencapai 97,43% dari total pagu senilai Rp19,1 triliun. Selain itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melampaui target, mencapai Rp2,02 triliun dari target Rp1,7 triliun.
Di bidang reformasi birokrasi, Kejaksaan RI mendukung pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Sebanyak 21 satuan kerja telah menerima layanan reformasi birokrasi, mencapai 63,63% dari target.
Transformasi digital juga menjadi fokus, dengan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui 13 kegiatan indeksasi dan 5 program kebijakan arsitektur SPBE. Kejaksaan RI turut berkontribusi dalam program Satu Data Indonesia melalui pengembangan statistik sektoral dan sinkronisasi data.
Intelijen: Penegakan Hukum dan Pencegahan Korupsi
Bidang Intelijen di bawah Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM Intel) memainkan peran penting dalam mendukung ketertiban hukum nasional. Kejaksaan menggelar ribuan kegiatan, termasuk operasi strategis seperti:
• Satgas Pemberantasan Mafia Tanah: 222 kegiatan.
• Satgas Percepatan Investasi: 226 kegiatan.
• Satgas Intelijen Reformasi dan Inovasi: 84 kegiatan.
• Jaksa Garda Desa: 2.907 kegiatan, yang fokus pada pengamanan hukum di tingkat desa.
• Pengamanan Proyek Strategis Nasional (PSN): Kejaksaan mendampingi 89 PSN dan 28 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
• Pengamanan Proyek Strategis Daerah (PSD): Sebanyak 3.028 kegiatan dilakukan untuk memastikan proyek daerah berjalan sesuai aturan.
•
Program unggulan lainnya, Tangkap Buron (Tabur), berhasil menangkap 82 buronan sepanjang tahun, membuktikan komitmen Kejaksaan dalam memburu pelaku tindak pidana yang melarikan diri. Selain itu, lebih dari 7.600 kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
Dampak Positif di Tengah Tantangan
Capaian ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan operasional, tetapi juga dampak nyata di masyarakat. Program Jaksa Garda Desa misalnya, memperkuat tata kelola desa dan memastikan transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Sementara itu, pengamanan PSN dan PSD menjamin kelancaran pembangunan infrastruktur strategis yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Komitmen Kejaksaan RI dalam menjaga integritas juga tercermin melalui upaya reformasi birokrasi dan penerapan SPBE, yang memperkuat transparansi dan akuntabilitas lembaga. Realisasi PNBP yang melampaui target menjadi bukti kontribusi Kejaksaan dalam mendorong penerimaan negara.
Menghadapi Masa Depan dengan Optimisme
Memasuki 2025, Kejaksaan RI berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya. Transformasi digital, penguatan sistem pengawasan, dan penegakan hukum yang berkeadilan menjadi fokus utama. Dengan capaian 2024 sebagai landasan, Kejaksaan siap menghadapi tantangan masa depan sambil tetap menjaga integritas dan profesionalisme sebagai garda depan penegakan hukum di Indonesia.
Capaian kinerja yang dihasilkan sepanjang tahun ini membuktikan bahwa Kejaksaan RI mampu beradaptasi dengan dinamika zaman sekaligus menjawab harapan masyarakat akan lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel, dan efektif. Kejaksaan RI telah menunjukkan bahwa penegakan hukum bukan hanya soal sanksi, tetapi juga pemberdayaan dan pelayanan yang mendukung keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Redaksi)