Foto : Ilustrasi uang kertas. (net)
BANGKA,BabelToday.com – Ketua tim sosialisasi pengaduan dan penyaluran dana Kapal Isap Produksi (SP3D KIP), Rama Pranata Wijaya akhirnya memastikan jika pihaknya, Selasa (15/6/2021) besok berencana akan menggelar aksi demo damai.
Rencana aksi demo tersebut akan dimulai pukul 09.00 WIB bertempat di kawasan pantai Matras, Sungailiat Kabupaten Bangka dengan jumlah massa tak lebih dari 50 orang.
“Insya Allah besok rencana aksi demo kita mulai jam 9 pagi di pantai Matras Sungailiat. Massa tak lebih dari 50 orang,” kata Rama saat dihubungi melalui nomor ponselnya, Senin (14/6/2021) malam.
Sebelumnya rencana aksi tersebut sedianya dijadwal oleh pihaknya, Jumat (11/6/2021) lalu sekitar pukul 16.00 WIB bertempat di kawasan Matras Sungailiat, Bangka.
Namun rencana aksi tersebut tertunda lantaran pihaknya diminta oleh pihak kepolisian daerah setempat lantaran situasi yang tak memungkinkan.
Sebagaimana berita yang pernah dilansir dalam media ini menyebutkan rencana aksi demo tak lain lantaran pihaknya saat ini menyoroti dan menilai jika penyaluran sejumlah dana dari sejumlah perusahaan yang menaungi kegiatan KIP yang beroperasi di wilayah perairan Bangka tersebut dianggap tak tepat sasaran atau tak memiliki dasar hukum yang jelas.
Oleh karenanya pihak lembaga ini (SP3D KIP) pun berencana akan menggelar aksi demo damai, sesuai jadwal sebelumnya Jumat (11/6/2021) sore sekitar pukul 16.00 WIB bertempat di kawasan Pantai Matras, Sungailiat namun pihak lembaga menunda rencana aksi demo tersebut.
Sebagaimana diketahui, terkait rencana aksi tersebut sempat beredar selebaran surat mengatasnamakan lembaga SP3D KIP. Dalam surat tersebut berisikan rencana aksi demo damai pihak lembaga tersebut terkait persoalan penyaluran dana KIP.
Tak cuma itu dalam selebaran surat yang tersebar ini pun terdapat sejumlah poin-poin pokok terkait rencana aksi nanti. Diantaranya mendesak PT Timah untuk menghentikan penyaluran bantuan dana KIP kepada pihak LSM/Ormas termasuk oknum wartawan, hal ini lantaran dianggap tak terdampak langsung dari kegiatan KIP di wilayah perairan Kabupaten Bangka. (Tim)