Kunjungan Andi Kusuma ke KPU Bangka Picu Kontroversi, PKB Soroti Netralitas Komisioner

0 15

Babeltoday.com|Bangka Belitung — Suhu politik jelang Pilkada Bangka 2025 mulai memanas. Rabu (14/5), kedatangan bakal calon bupati Bangka, Andi Kusuma, bersama rombongan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka tak hanya menyita perhatian, tetapi juga menuai polemik serius. Kamis (15/5/2025).

Di tengah proses pemutakhiran daftar pemilih yang masih berlangsung, kehadiran Andi Kusuma justru dibarengi dengan pengenalan tim pemenangannya yang diberi nama “Tim Abdi Nabat”.

Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 25 detik yang diterima redaksi, Andi terlihat menyampaikan sepucuk surat ke Komisioner KPU Bangka, Chory Ihsan, sembari memperkenalkan tim pendukungnya.

Hal ini memantik sorotan tajam dari kalangan politisi, terutama dari internal partai pengusung, PKB.

Wakil Ketua I DPC PKB Bangka, Suhendra Gunawan, mengaku kecewa dan menilai langkah Andi Kusuma sebagai bentuk pelanggaran etika, terlebih karena masa pendaftaran resmi calon kepala daerah baru akan dibuka setelah 24 Juni 2025, sesuai jadwal KPU.

Ia juga menyayangkan sikap KPU Bangka yang dinilai tidak menunjukkan netralitas sebagai penyelenggara pemilu.

“Belum waktunya pendaftaran, kok sudah ada pengenalan tim pemenangan. Ini bisa mencederai netralitas penyelenggara,” tegas Suhendra saat ditemui di Sungailiat, Rabu siang.

Tak hanya itu, Suhendra juga menegaskan bahwa DPC PKB Bangka sejak awal tidak menyetujui dukungan kepada Andi Kusuma. Ia menyebut bahwa keputusan mengusung Andi diambil tanpa melalui musyawarah dengan struktur DPC, dan pihaknya tidak merasa dilibatkan dalam langkah politik tersebut.

“Secara struktural kami DPC PKB Bangka tidak pernah mendukung Andi Kusuma. Jadi wajar jika kami tidak terlibat ataupun mendukung langkahnya ke KPU,” tegasnya lagi.

Pernyataan Suhendra membuka fakta baru bahwa internal PKB sendiri ternyata belum solid dalam mendukung Andi Kusuma, menambah lapisan kompleksitas dalam dinamika politik lokal jelang Pilkada.

Di sisi lain, Komisioner KPU Bangka bidang pencalonan, Redi Citra, memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa kunjungan Andi Kusuma hanya sebatas penyerahan surat pemberitahuan dan konsultasi.

Ia juga membantah bahwa KPU bersikap tidak netral atau memberikan perlakuan istimewa.

“Siapa pun calon yang ingin berkonsultasi kami persilakan. Itu bagian dari pelayanan kami, dan kami tetap menjaga netralitas,” jelas Redi melalui pesan singkat.

Namun, bantahan Redi bertolak belakang dengan fakta visual yang terekam dalam video. Dalam video tersebut, Andi Kusuma secara eksplisit menyebut nama tim pemenangannya di hadapan Komisioner KPU, yang secara etika dapat dipandang sebagai bentuk kampanye dini.

Pakar politik lokal menyebut, pengenalan tim pemenangan sebelum masa pendaftaran resmi dapat menimbulkan persepsi publik bahwa ada keberpihakan, sekalipun maksud awalnya hanya sebatas konsultasi.

Dalam konteks Pilkada, persepsi kerap kali sama kuatnya dengan realitas.

Kontroversi ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara pemilu untuk lebih berhati-hati dalam menjaga marwah dan integritas lembaga.

Terlebih, Pilkada merupakan momentum penting yang sangat rentan terhadap isu-isu etik dan netralitas.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Andi Kusuma belum memberikan keterangan resmi atas protes dari internal PKB dan sorotan terhadap aksi pengenalan tim pemenangannya.

Yang jelas, dinamika politik di Bangka kini semakin menarik untuk dicermati, dengan berbagai potensi gesekan internal maupun eksternal yang bisa mempengaruhi peta dukungan.

Pilkada Bangka yang akan digelar Agustus mendatang masih menyisakan waktu, namun gesekan politik seperti ini sudah memberi gambaran bahwa pertarungan akan berlangsung sengit, bukan hanya antar calon, tapi juga di dalam tubuh partai pengusung. (Julian Andriyanto/KBO Babel)

Leave A Reply

Your email address will not be published.