Lempah Tugang Pucuk Mentaun Menjadi Daya Pikat Kuliner Khas Paya Benua

0 20

BABELTODAY.COM, (Babel) – || Kekayaan kuliner tradisional khas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menjadi daya pikat untuk para pecinta rasa.

Berbagai olahan masakan yang memanjakan lidah kembali dihadirkan dalam berbagai acara-acara penting yang dihadiri oleh tamu kehormatan.

Desa Paya Benua yang terletak di Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung, salah satu daerah yang masih menjaga kelestarian hutannya

Adham selaku Kepala Desa Paya Benua gencar memperkenalkan kuliner tradisional yang menjadi andalan di desa yang ia pimpin saat ini.

Pada kesempatan puncak acara perayaan HUT RI ke-77 di Desa Paya Benua beberapa waktu yang lalu, Adham menyajikan Lempah Tugang Pucuk Mentaun kepada para tamu undangannya.

“Tugang adalah ayam hutan yang masih muda. Untuk asam, kami menggunakan pucuk mentaun yang masih terjaga kelestariannya dii hutan desa. Dengan bahan-bahan yang masih segar, rasa yang dihasilkan tentu akan lebih nikmat,”jelas Adham saat ditemui oleh jejaring wartawan KBO Babel.

Terlihat Bupati Bangka, Mulkan, SH.MH begitu menikmati Lempah Tugang Pucuk Mentaun di hadapannya. Masakan yang lain nyaris tak disentuhnya. Tampaknya, ia begitu terpikat pesona cita rasa Lempah Tugang Pucuk Mentaun tersebut

“Desa Paya Benua ini terasa istimewa karena jamuannya yang khusus disajikan oleh Kepala Desa. Saya rasa memang harus seperti itu. Bagaimana cara memberikan kesan yang baik kepada para tamu sehingga mereka akan datang lagi ke tempat kita. Dengan kesan yang baik itulah akan menjadikan setiap kegiatan yang dilaksanakan di desa ini akan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Jadi modal utama kita dalam menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak ialah melalu jamuan yang istimewa,” pesan Mulkan dalam wawancaranya.

Lempah Tugang Pucuk Mentaun telah meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi para tamu undangan hari itu.
“Alam telah menyediakan bahan terbaiknya, tinggal kita yang menjaga kelestariannya, memanfaatkannya tanpa berlebihan dan mengolahnya dengan penuh kecintaan,” pungkas Adham mengakhir perbincangan.(Desri-KBO Babel)

Leave A Reply

Your email address will not be published.