Foto : Irjen Pol (Purn) Anton Carliyan. (ist)
PAHLAWAN pada zaman sekarang ini bukan lagi pahlawan seperti pada zaman Revolusi, yang berjuang memikul senjata, tapi para pahlawan di zaman Milenial ini adalah manusia-manusia yang mampu berjuang dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keakhlian dan kemampuan masing-masing dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih.
Baik itu dimulai dari hal yang paling kecil , minimal bisa tertib untuk diri sendiri, taat kepada hukum dan pemerintahan, mampu menciptakan kesejukan dan kedamaian tanpa membuat rusuh dan gaduh.
Selain itu pula, mampu menghidupi dan menafkahi Keluarga dengan baik dan harus mampu juga gotong-royong bekerja sama berkontribusi serta berkarya nyata untuk kepentingan masyarakat & lingkungan sekitarnya.
Namun hal yang paling utama adalah mampu berkontribusi dan berkarya nyata untuk kepentingan bangsa negara & agama, tanpa harus mengedepankan pangkat dan jabatan, sehingga dengan demikian setiap orang bisa menjadi pahlawan dan yang penting bisa bermanfaat, berbuat, berkarya nyata bagi diri dan lingkunganya.
Dengan kata lain, yang ahli pertanian bisa bermanfaat untuk para petani, begitu pula yang ahli perikanan bisa bermanfaat bagi para Nelayan, dan yang ahli ekonomi bisa bermanfaat bagi para pengusaha dan pedagang.
Kemudian, yang ahli bidang Informasi dan teknologi (IT) diharapkan bisa bermanfaat untuk kepentingan teknologi dan industri maupun para ahli di bidang lainnya.
Selain itu, yang ahli politik tidak senantiasa membuat rusuh dan gaduh, ahli agama tidak saling menghujat dan menjelekan. Para birokrat dan pengusaha yang diberi amanah keuangan tidak jadi serakah terjebak korupsi dan manipulasi.
Demikian juga para aparatur pemerintah bisa menjadi pelayan masyarakat bukan malah jadi penguasa yang bermental arogan dan sejenisnya.
Sebagaimana kata pepatah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mampu bermanfaat bagi sesama dan llingkungannya, yang mampu berkorban dengan tulus ikhlas tanpa pamrih.
Ingat..!, berkorban dengan tuus ikhlas tanpa pamrih.. itulah ‘Hakekat Pahlawan’ pada zaman sekarang ini. Semoga kita semua bisa menjadi pahlawan-pahlawan baru, minimal bagi diri sendiri, keluarga , masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Syukur-syukur bisa menjadi pahlawan bagi bangsa, negara dan agama dengan karya yang nyata, bukan hanya sekedar Omdo (Omomg Doang — red) atau Nato (Not Action Talking Only — red) alias Halu (Halusinasi — red).
Kalau kata orang Sunda mah, sekarang mah sudah bukan zamanya lagi Pok Pek Prak, tapi Prak.Pek Pok.. artinya Prak berbuat dulu dengan karya yang nyata. Maka untuk itu mulai saat ini mari kita berlomba-lomba dengan karya nyata, agar kita bisa menjadi pahlawan yang sejatinya ‘Pahlawan’ di era Milenial ini.
Penulis : Irjen Pol (Purn) Anton Carliyan (Mantan Kapolda Jabar)