BabelToday.com, Jakarta – Karier gemilang yang dirintis AKBP Malvino Edward Yusticia, seorang perwira polisi dengan segudang prestasi, kini menghadapi ujian besar. Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya ini menjadi satu dari 34 anggota Polda Metro Jaya yang dicopot dari jabatan karena diduga terlibat kasus pemerasan terhadap warga negara Malaysia saat konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Kamis (26/12/2024).
Kasus ini memaksa Malvino dan rekan-rekannya dimutasi ke Pamen Yanma Polda Metro Jaya guna menjalani pemeriksaan.
“Ya benar,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ady Ary Syam Indradi, Kamis (26/12/2024).
Jejak Pendidikan dan Karier yang Menginspirasi
Lahir di Medan pada 9 Agustus 1985, Malvino berasal dari keluarga berlatar belakang hukum. Ayahnya seorang hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang turut membentuk fondasi disiplin dan prestasi akademiknya.
Malvino menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada 2006 sebagai bagian dari Detasemen 38. Ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Negeri Jenderal Soedirman pada 2010 dan Sarjana Ilmu Kepolisian dari STIK-PTIK pada 2013.
Tak berhenti di situ, ia berhasil menamatkan pendidikan Magister Hukum dan Magister Manajemen pada 2012 serta meraih gelar Master of Strategic Studies dari Victoria University of Wellington, Selandia Baru, pada 2016.
Kiprah Profesional Berkelas Internasional
Malvino dikenal aktif mengembangkan keahliannya melalui berbagai program pelatihan di dalam dan luar negeri. Ia pernah mengikuti kursus investigasi keuangan di JCLEC pada 2007, program investigasi antikorupsi pada 2008, hingga pelatihan detektif di Western Australia Police Academy.
Prestasinya semakin mencuat ketika ia menjadi lulusan Akademi FBI di Quantico, Virginia, Amerika Serikat.
“Betul, saya mengikuti FBI National Academy selama tiga bulan,” ujar Malvino, dalam keterangannya pada 2022.
Ia juga menjadi perwakilan Polri dalam Federal Bureau of Investigation National Academy Associates (FBINAA) 24th Asia Pacific Chapter Conference di Vietnam pada Juni 2024.
Prestasi Penanganan Kasus Narkoba
Sebagai aparat penegak hukum, Malvino memiliki rekam jejak mengesankan dalam pengungkapan kasus-kasus besar, terutama terkait narkoba. Pada 2017, ia mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari AKP ke Kompol setelah berhasil mengungkap kasus penyelundupan 1 ton sabu jaringan Cina-Taiwan.
Pada April 2021, Malvino kembali membuktikan keahliannya dengan membongkar penyelundupan sabu 1,2 ton di Aceh. Selain itu, ia juga terlibat dalam pengungkapan kasus penipuan sindikat Cina-Taiwan dengan kerugian korban mencapai ratusan miliar rupiah.
Kasus Pemerasan: Titik Gelap dalam Karier
Sayangnya, prestasi gemilang tersebut kini ternoda oleh kasus dugaan pemerasan. Bersama 33 anggota lainnya, Malvino diduga memeras seorang warga negara Malaysia di konser DWP 2024.
Kombes Ady Ary menegaskan, mutasi Malvino dan rekan-rekannya dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan.
Namun, kasus ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai integritas seorang perwira polisi dengan latar belakang dan prestasi yang begitu mengagumkan.
Polemik ini menjadi peringatan keras bagi institusi Polri untuk terus menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik. (Sunarto/KBO Babel)