Foto : Aktifitas tambang ilegal di sekitar belakang hotel Santika. Foto diambil beberapa waktu lalu. (ist)
BANGKATENGAH,Babeltoday.com – Aktifitas penambangan biji timah kini kian marak, hal ini seiring harga pasir timah mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini meski beberap hari terakhir harga mengalami penurunan namun tidak signifikan.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh segelintir oknum pelaku tambang yang ‘nakal’ semata-mata demi memperoleh keuntungan besar tanpa memperhatikan kondisi lingkungan yang ada di sekitar maupun legalitas kegiatan.
Seperti halnya aktifitas tambang biji timah yang beroperasi di sekitar belakang hotel Santika, Desa Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah atau tepatnya masuk gang jalan Engtai, Dul atau sekitar 100 meter.
Informasi yang dihimpun tim jejaring media ini di lapangan, Sabtu (30/10/2021) siang sekitar pukul 12.30 WIB jika aktifitas tambang diduga ilegal di lokasi itu telah berlangsung lebih dari dua pekan bahkan pantauan tim media ini di lapangan terlihat aktifitas tambang di loaksi tersebut masihlah beroperasi.
Selain itu informasi lain yang berhasil dihimpun tim jejarig media ini di lapangan menyebutkan pula jika aktifitas tambang ilegal di lokasi setempat dibekingi pula oleh segelintir oknum aparat maupun oknum ormas/LSM.
Aktifitas tambang terlihat dengan pola tradisional atau tambang inkonvensional (TI), dan di sekitar lokasi tersebut tampak belasan ponton sedang beroperasi dan sejumlah pekerja terlihat sibuk bekerja.
Sayangnya Kapolsek Pangkalan Baru, AKP Joko Murtono saat dikonfirmasi melalui pesan singkat (What’s App/WA) Sabtu (30/10/2021) siang tak memberikan jawaban alias ‘bungkam’ terkait aktifitas tambang ilegal yang beroperasi di sekitar belakang hotel Santika, Dul, Pangkalan Baru.
Padahal pesan (WA) yang dikirim terkait konfirmasi aktifitas tambang ilegal di lokasi setempat diketahui terbaca namun Kapolsek ini tetap tak memberikan jawaban. (Tim)