Tak Terima Dinyatakan Terpapar Covid-19, Jenazah Langsung Dibawa Keluarga Ke Rumah

0 422

Foto : Ilustrasi Covid-19. (net)

BANGKA,BabelToday.com – Warga di lingkungan Bukit Kuala, Kelurahan Matras Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Selasa (1/5/2021) malam digegerkan adanya kejadian seorang warga asal lingkungan Sri Pemandang Sungailiat terpapar Covid-19 namun dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) lingkungan Bukit Kualo, Matras Sungailiat.

Informasi yang berhasil dihimpun tim media BabelToday.com di lapangan menyebutkan warga yang meninggal dunia tersebut bernama Tijah (65) warga asal lingkungan Sri Pemandang Sungailiat.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhuma (Tijah), Selasa (1/5/2021) sore sekitar pukul 15.30 WIB sempat dibawa ke RSUD Depati Bahrin Sungailiat lantaran menurut keterangan keluarga almarhum (Tijah) memang saat itu sedang mengalami sakit struk cukup parah.

Setiba di rumah sakit setempat, almarhum (Tijah) langsung diperiksa oleh tim medis termasuk dokter yang bertugas pada jam tersebut. Namun tanpa diduga almarhuma sekitar menjelang sore atau ba’da Magrib menghembuskan nafas terakhir.

“Pemeriksaan pertama almarhuma (Tijah — red) kata dokter saat itu reaktif. Nah setelah meninggal lalu dicek lagi oleh dokter akhirnya hasil lab dinyatakan positip terpapar Covid-19,” kata Kepala Lingkungan Bukit Kuala, Suib saat menghubungi media BabelToday.com, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 21.21 WIB.

Suib mengaku bingung lantaran pihak atau petugas RSUD Depati Bahrin Sungailiat justru terkesan membiarkan keluarga almarhuma membawa jenazah Tijah ke Bukit Kuala, Matras Sungailiat pada malam itu.

“Jika memang dinyatakan positip terpapar Covid-19 semestinya petugas RSUD Depati Bahrin Sungailiat tidak membiarkan keluarga membawa jenazah Tijah,” ungkap Suib.

Diakui Suib, jika sebelum jenazah Tijah dibawa ke kediaman anak almarhuma (Santii) di Bukit Kualo, Matras sempat terjadi cekcok mulut antara anak almarhuma dengan petugas rumah sakit lantaran tak terima jika ibunya atau almarhuma Tijah dinyatakan terpapar Covid-19.

Mungkin diduga Suib saat itu petugas rumah sakit memang tak mau terjadi keributan akhirnya membiarkan keluarga almarhuma membawa jenazah Tijah malam itu.

Pantauan media BabelToday.com, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB di lapangan, tampak rumah duka (kediaman Santi) di lingkungan Bukit Kualo Matras saat itu tampak ramai warga berkumpul.

Sementara itu tak jauh dari rumah duka atau sekitar 300 meter terdapat TPU, di lokasi TPU Bukit Kuala ini terlihat sejumlah warga sedang menggali tanah untuk persiapan pemakaman jenazah Tijah.

Menurut keterangan sejumlah warga setempat atau saksi yang melihat saat jenazah Tijah tiba di kediaman anaknya (Santi) malam itu di Bukit Kualo, sekitar pukul 18.30 WIB terlihat diantar oleh mobil Ambulan RSUD Depati Bahrin dengan dikawal petugas rumah sakit setempat sedikitnya 3 orang menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD).

Namun usai jenazah Tijah dikeluarkan dari mobil Ambulance tampak jenazah tidak dimasukan ke dalam peti khusus namun langsung digendong oleh anak dan dibantu oleh warga setempat.

Selanjutnya, usai jenazah Tijah dibawa masuk ke dalam rumah duka, para petugas rumah sakit tersebut langsung bergegas meninggalkan rumah duka malam itu. Selanjutnya menurut keterangan warga jika jenazah Tijah malam itu langsung dimandi oleh keluarga almarhuma tanpa menggunakan pakaian APD.

Hingga menjelang sekitar pukul 22.15 WIB pantauan media ini di lokasi TPU Bukit Kuala malam itu tak terlihat satu pun anggota Satgas Covid-19 di lokasi TPU setempat. Hanya terlihat seorang Babinsa TNI AD asal Koramil Sungailiat hadir di lokasi TPU setempat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka, dr Ten saat dikonfirmasi media ini terkait kejadian adanya dugaan pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) oleh warga dan sikap pembiaran manajemen RSUD Depati Bahrin Sungailiat termasuk kejadian seorang warga asal lingkungan Sri Pemandang Selasa (1/5/2021) malam meninggal dunia (Tijah) dinyatakan terpapar Covid-19 ia justru mengaku baru mengetahui setelah mendapat konfirmasi dari media ini malam itu.

Sebaliknya dr Ten justru sangat menyesalkan adanya kejadian pihak manajemen RSUD Depati Bahrin Sungailiat membiarkan jenazah warga Sri Pemandang Sungailiat, Tijah (65) dibawa oleh keluarga almarhumah malam itu ke Bukit Kuala Matras.

“Semestinya petugas rumah sakit itu saat itu segera menghubungi satgas Covid-19 dan aparat keamanan maupun kepolisian dan bukan sebaliiknya membiarkan jenazah itu langsung dibawa pulang oleh keluarganya,” sesal Ten saat dihubungi media BabelToday.com, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 22.29 WIB.

Lebih lagi Ten sangat menyesalkan jika jenazah tersebut malam itu justru telah dimandi oleh keluarga almarhum tanpa ada satu pun tim atau petugas medis atau Covid-19 di rumah duka.

Oleh karenanya Ten menegaskan terkait kejadian tersebut pihaknya (Dinkes Bangka), Rabu (2/5/2021) akan melakukan tes Swab terhadap keluarga almarhuma maupun warga lingkungan Bukit Kualo Matras, Sungailiat jika terjadi kontak langsung dengan jenazah.

Sebelumnya Humas RSUD Depati Bahrin Sungailiat, dr Aswin sempat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 22.15 WIB terkait kejadian malam itu Aswin mengaku tidak tahu adanya kejadian warga Sri Pemandang (Tijah) meninggal dunia dan dinyatakan terpapar Covid-19 oleh pihak rumah sakit setempat.

“Saya belum tahu infonya. Kebetulan saya sekarang sedang isolasi,” jawab Aswin singkat ditelepon malam itu.

Sementara Direktur RSUD Depati Bahrin, dr Yogi Yamani, Sp.B dihubungi melalui nomor ponselnya, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 22.16 WIB tak ada jawaban.

Sayangnya Jubir Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra sempat dihubungi melalui nomor ponselnya, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 21.30 WIB tak ada jawaban meski berapa kali dicoba dihubungi. Bahkan berapa kali dihubungi nomor ponsel yang bersangkutan tetap tak ada jawaban.

Hal serupa saat media ini mencoba menghubungi kepala BNPB Kabupaten Bangka, M Nursi melalui nomor ponselnya, Selasa (1/5/2021) malam sekitar pukul 21.40 W8 tak ada jawaban.

(Didi Juliadi)

Leave A Reply

Your email address will not be published.