LMPI Mada Babel : Kisruh Pengiriman Pasir Zirkon Ke Kalimamtan Berdampak Buruk Terhadap Iklim Usaha Di Babel
Foto : Deriansyah SH S.S.T.Pel. (ist)
PANGKALPINANG,Babeltoday.com – Aktifitas pengiriman ribuan pasir zirkon dari pulau Bangka ke Kalimantan oleh PT PMM beberapa waktu lalu menuai sorotan berbagai pihak, salah satunya adalah LSM PD Inaker Kabupaten Bangka.
PD Inaker pun sampai saat ini masihlah menyoroti persoalan aktifitas pengiriman ribuan pasir zircon oleh PT PMM beberapa waktu lalu diduga melanggar aturan, bahkan LSM PD Inaker Bangka kabarnya bakal menyurati Kementrian ESDM dan Presiden Jokowi terkait pengiriman zirkon dari pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kondisi ini pun akhirnya menyita pula perhatian pihak organisasi masyarakat (ormas) lainnya salah satunya yakni Laskar Merah Putih Indonesia Markas Daerah Provinsi Bangka Belitung (LMPI Mada Babel).
Sebagai ormas yang berfungsi sebagai kontrol sosial masyarakat, LMPI Mada Babel juga mengikuti perkembangan kisruh terkait pengiriman zirkon keluar Babel.
Seijin Ketua LMPI Mada Babel, R Yadi Umar melalui Kepala Staf LMPI Mada Babel, Deriansyah SH S.S.T.Pel mengatakan jika LMPI Mada Babel merasa gerah atas kisruh yang terjadi terkait pengiriman zirkon oleh PT PMM ke Kalimantan beberapa waktu lalu, sebaliknya menurut ia kejadian ini justru sangat mengangu iklim usaha dan perputaran ekonomi di Provinsi Babel.
Begitu pula pengamatan di mata pihak LMPI Mada Babel bahwa legalitas perusahaan dan semua dokumen perijinan terkait pengiriman zircon oleh PT PMM semuanya Clean and Clear, dan diyakini olehnya hal ini terbukti dengan dapat berangkatnya kapal yang memuat zirkon tersebut ke pelabuhan tujuan Kalimantan.
“Kalau saja ada yang salah atas kegiatan tersebut tentunya aplparat penegak hukum (APH – red) dan aparat terkait lainnya justru tidak akan berani memberangkatkan kapal tersebut intinya tidak ada aturan yang dilanggar atau dilabrak oleh PT PMM,” Deriansyah menyakini.
Bahkan LMPI Mada Babel saat ini malah memberikan apresiasi atas kinerja rekan-rekan pihak KSOP Pangkal Balam yang telah bekerja sesuai prosedur dan kewenangan yang dimiliki oleh KSOP setempat.
“Dikarenakan semua dokumen yang diminta pihak KSOP sebagai persyaratan pengiriman zirkon sudah dilengkapi oleh PT PMM,” tegas Deriansyah.
Menurutnya lagi, pengiriman pasir zirkon ke Kalimantan oleh PT PMM tidak bermasalah lantaran PT PMM sudah memenuhi persyaratan dan sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020.
Ia pun mengimbau khususnya kepada para rekan-rekan media massa yang ada di Babel agar objektif dan berimbang dalam mempublikasikan berita terkait ribuan ton pasir zirkon belum lama ini.
“jangan mau dijadikan alat oleh pihak-pihak yang melakukan usaha yang sama dengan Kegiatan PT PMM,” tegasnya.
Sebaliknya pihaknya menduga jika kisruh terjadi saat ini sesungguhnya dinilai ia tak lain adalah persaingan usaha yang tidak sehat antar pengusaha, bahkan kembali Deri pun menghimbau jika ada persaingan bisnis maka bersainglah secara sehat sebut Deriansyah selaku Kepala Staf LMPI Babel.
Padahal menurutnya persoalan kegiatan PT PMM ini justru sudah berjalan beberapa tahun yang lalu namun kenapa baru saat ini dipermasalahkan tentu ini patut dipertanyakan.
“Kami pun menduga adanya pihak-pihak yang sengaja membuat kisruh dan memunculkan ini ke permukaan,” singgumgnya.
Deri juga secara tegas mengatakan pihaknya mendukung usaha kegiatan PT PMM, karena jelas memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dengan distribusi pajak dan membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat di daerah setempat.
Jika kisruh persoalan pengiriman zirkon ke ke Kalimantan oleh PT PMM ini tidak segera diakhiri maka dikhawatirkanya jelas nantinya akan berdampak buruk bagi iklim usaha di Babel apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 seperti ini sangat berimbas pada ekonomi dan daya beli masyarakat, saat ini masyarakat Babel sangat bergantung pada aktivitas penambangan untuk perputaran ekonomi masyarakat Babel saat ini.
“Jadi bukan berarti sektor lain tidak mendukung namun yang lebih mendominasi adalah sektor pertambangan,” imbuhnya. (Red)