Foto : Mahasiswa asal Hima Komunikasi Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat saat bersama para anak Desa Cit. (Ist)
BANGKA,BabelToday – Kebudayaan merupakan bagian dari indentitas suatu daerah atau negara. Oleh karenanya budaya atau kebudayaan itu perlu untuk selalu dilestarikan agar identitas tersebut tak hilang tergerus oleh zaman.
Seperti halnya yang dilakukan oleh sekelompok aktifas mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMIK) Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat, Bangka saat ini mencoba menerapkan program pelestarian budaya tradisi daerah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan, Rabu (10/3/2021) bertempat di Desa Cit, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka. Program Literasi Desa Cit ini bertujuan menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak disekitar Desa Cit untuk tetap melestarikan budaya di daerahnya dalam situasi revolusi teknologi yang semakin merebak.
“Sudah saatnya kita sadar akan budaya daerah. Di masa pandemi seperti saat ini, kita dituntut untuk menggunakan teknologi modern dalam melakukan segala pekerjaan,” kata Muhammad Rizki selaku mahasiswa Ilmu Komunikasi Stisipol pahlawan 12 Sungailiat, Bangka.
Namun ditegaskanya yang perlu diketahui jika penggunaan teknologi tidak dapat digunakan dengan baik, maka hal ini akan berdampak pada pola fikir dan tingkah laku masyarakat terhadap banyak nya budaya luar yang datang melalui teknologi.
“Kami juga berusaha untuk menerapkan nilai peduli sejak dini kepada mereka khususnya dalam pelestarian budaya tradisi agar mereka tahu dan paham apa itu identitas suatu bangsa,” tegasnya.
Selain itu perlu diketahui bersama menurutnya bahwa esensi dari literasi bukan hanya sekedar membaca, menulis, dan berhitung.
“Namun, esensi dari literasi secara luas adalah bagaimana cara kita mengakses dan belajar mengenai lingkungan di sekitar kita melalui hubungan komunikasi yang baik yang baik,” pungkasnya. (Kendedi)