Apa Kabar Proyek Kawasan Industri Sadai Bernilai Triliunan?, Miliaran Dana Negara Terancam Bakal ‘Terbuang’ Percuma
BANGKASELATAN,Babeltoday.com – Kini nyaris tak terdengar lagi kabar perkembangan atau progres proyek pembangunan Kawasan Industri Sadai (KIS) atau Sadai Integrated Industrial and Port Estate (SIIPE) di wilayah Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Padahal, sebelumnya Justiar Noer ketika ia masih menjabat sebagai Bupati Babel justru mengaku sangat optimis terkait rencana di wilayah Kabupaten Basel akan dibangun proyek bernilai triliunan rupiah di suatu kawasan industri di daerah Sadai, Basel digadang-gadang bakal menelan dana ratusan triliun dan ditargetkan rampung di tahun 2024 mendatang.
Selain itu, jika mega proyek ini terealisasi maka diharapkan dapat menyerap ratusan tenaga kerja. Lebih lagi dalam pelaksanaan pembangunan proyek KIS ini pun dikabarkan jika pihak Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) justru selaku Tim Pengamanan Pembangunan Proyek Strategis (TPPPS).
Diketahui pula jika dalam proyek KIS Basel dikelola oleh PT RBA ini terdapat sedikitnya ada 25 program utama antara lain pembangunan halangan kapal, pabrik elektronik, industri peleburan timah (semester), pabrik pengolahan logam tanah jarang (rear earth), industri kaca, limbah timah, pabrik pengolahan lada putih, terminal kontainer (peti kemas) dan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) serta pabrik pengolahan limbah B3.
Namun sebaliknya, sebagian pihak termasuk masyarakat sampai saat ini masihlah menyangsikan atau meragukan jika mega proyek ini dapat terealisasi lantaran dinilai jika APBD Pemkab Basel tak mumpuni dan harapan tersebut kini terkesan hanya sebuah ‘mimpi’ yang harus ia rasakan sendiri.
Hiingga kini Justiar Noer pun telah mengakhiri jabatannya sebagai Bupati Bangka Selatan dan kini sedang mencalonkan diri sebagai calon DPD-RI dapil Bangka Belitung periode 2024 – 2029.
Mirisnya, mega proyek KIS ini pun kini dikabarkan tak lagi berjalan lancar alias ‘macet’ lantaran pihak perusahaan swasta atau pengembang atau pengelola proyek KIS yakni PT Ration Bangka Abadi (RBA) saat ini diduga sedang dirudung masalah. Lantas bagaimana kini nasib mega proyek KIS tersebut?.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun tim Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) di lapangan serta keterangan dari sejumlah narasumber menyebutkan khususnya dalam kegiatan pembangunan proyek KIS ini pihak Pemkab Basel memfasilitasi dalam penyediaan lahan seluas mencapai sekitar 400 hektar (ha) lebih guna pengembangan KIS.
* Proyek Negara Bernilai Miliaran Malah Dibangun Di Lahan Milik Swasta
Namun kabar lain pun menyebutkan jika dalam pelaksanaan pembangunan proyek KIS atau Proyek Strategis Nasional ini dibangun sejak tahun 2018 lalu diduga telah terjadi kekeliruan atau penyimpangan antara lain yakni soal status lahan sebagai lokasi kegiatan pekerjaan pembangunan sarana penyediaan air baku atau Resevoir Air System dilaksanakan di bawah naungan Kementerian PUPR Satker PJSA Wilayah Bangka Belitung dan PT Gala Karya – PT Graha Anugerah Lestari.
Kegiatan proyek sarana penyediaan air baku atau Reservoir Air System ini diketahui pagu dana bernilai total Rp 75.446.927.000,- atau senilai Rp 75,4 miliar lebih bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran (TA) 2023. Saat ini kegiatan pembangunan sedang berjalan di dalam lokasi KIS, Tukak Sadai., Toboali. Dalam pelaksanaan dikerjakan oleh Kementerian PUPR, Ditjen Sumber Data Air, Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung (BWS)
“Informasinya bahwa status lahan atau lokasi pembangunan Reservoir Air System itu dibangun di atas lahan milik PT RBA. Nah semestinya jika pemerintah mau membangun proyek tersebut (Reservoir Air System — red) status lahan mesti milik negara dan bukan lahan swasta. Terkecuali telah dilakukan hibah namun itu mesti melalui akta notaris,” ungkap sumber ini kepada tim KBO Babel baru-baru ini ditemui di Sadai.
Tak cuma itu, di dalam lokasi KIS ini menurut sumber ini diduga pula telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaanya atau prosedur antara lain, keigiatan proyek pembangunan pabrik pengolahan limbah B3. Pabrik limbah ini kini puni telah terbangun di lokasi KIS tersebut. Namun lokasi pembangunan pabrik limbah ini justru dibangun di atas lahan masih milik PT RBA.
Lanjut sumber ini atas kegiatan pelaksanaan pekerjaan pembangunan Reservoir Air System ini pun tak menutup kemungkinan nantinya terancam bakal menjadi temuan pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI lantaran diduga telah terjadi penyimpangan dalam penggunaan keuangan atau anggaran negara.
Sebelumnya pun dikabarkan jika Tim dari Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Kamis (14/11/2023) sempat meninjau lokasi proyek penyediaan air baku Kawasan Industri Sadai (KIS) di Kecamatan Tukak Sadai. Tim Kementerian PUPR ini pun didampingi Kejati Kepulauan Bangka Belitung dan Kejari Bangka Selatan.
* Ditanya Soal Proyek KIS, Mantan Bupati Basel Ngaku Fokus Nyalon DPD-RI
Terkait persoalan proyek pembangunan KIS, Tukak Sadai Basel ini tim KBO Babel mencoba menghubungi mantan Bupati Basel, Justiar Noer melalui pesan singkat/What’s App (WA), Sabtu (11/11/2023) siang ia malah menjawab datar. Bahkan ia menyatakan jika dirinya saat ini fokus terhadap persiapan dirinya mencalonkan diri sebagai calon DPD-RI 2024-2029
“Soal Sadai (KIS – red) ku belum dapet info lanjutannya,, lum sempat ketemu dgn kawan2 agek,, skrg agek sibuk dgn kunjungan ke kawan2 utk rencana pileg DPD RI,” jawab Justiar singkat.
Begitu pula saat tim KBO Babel mencoba mengkonfirmasi perihal perkembangan pembangunan KIS Basel ke Bupati Basel, Reza Herdavid melalui pesan WA, Sabtu (11/11/2023) malam ia malah mengaku tidak mengetahui.
Padahal diketahui saat awal pembangunan proyek KiS Basel ini tahun 2020 Reza Herdavid saat itu masih menjabat selaku Wakil Bupati Basel.
“Ku dak monitor bang,” jawab Reza singkat.
Selanjutnya tim KBO Babel pun sempat mencoba mendatangi kantor Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJSA) Bangka Belitung Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, Kementrian PUPR, Senin (13/11/2023) siang. Namun sayangnya pimpinan instansi ini siang itu tak berada di tempat.
Sementara itu Franky alais Acai selaku Kepala Lapangan dari PT RBA dikonfirmasi soal perkembangan proyek pembangunan KIS Basel menurutnya sampai saat ini kegiatan pembangunan masih berjalan. Bahkan menurutnya, di lokasi KIS saat ini telah terbangun pabrik pengolahan limbah B3 dan pembangkit listrik tenaga biomas (PLTBM).
“Kegiatan pembangunan kawasan industri Sadai (KIS — red) saat ini masih berjalan pak. Sudah ada pembangunan di lokasi KIS yakni pabrik pengolahan limbah B3 dan PLTBM. Dan pekerjaan lainnya saat ini sedang berjalan yakni pekerjaan pembangunan jalan,” kata Franky saat dihubungi melalui sambungan ponselnya, Senin (13/11/2023) siang.
Kegiatan proyek pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 ini dalam lokasi KIS diketahui merupakan proyek pihak Kementerian Lingkungan Hidup & Kegiatan (KLHK) pusat dan melibatkan pula Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Babel.
Saat dimulainya pekerjaan pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 ini selaku Direktur BUMD (PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera), Prof Safarudin.
Namun Safarudin saat dikonfirmasi tim KBO Babel perihal kegiatan proyek KIS Basel ini sempat melibatkan pihak BUMD Pemprov Babel justru ia mengaku saat ini tak tahu menahu.
“Mohon maaf, saya tidak lagi di BUMD Babel, dan juga saya tidak ikut di Kawasan Industri Sadai lagi. Jadi ga tau lagi info ttg KIS,” jawabnya dalam pesan WA Senin (13/11/2023) malam.
Begitu pula saat disinggung soal status lahan berdirinya pabrik limbah B3 kini telah terbangun dalam lokasi KIS ia malah mengaku jika lahan pabrik merupakan hibah.
“Lahan untuk pembangunan pabrik limbah B3 merupakan hibah dari PT RBA ke Pemprov Babel,” katanya. Kembali disinggung apa ada bukti jika lahan tersebut mendapat hibah. Namun Udin sapaan pria ini tak menjawab. Sebaliknya Udin malah menjelaskan perihal lain. “Trus BUMD bukan pelaksana proyek tersebut. Pelaksananya KLH Pusat,” katanya.
Terpisah, Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Babel, Basuki Raharjo SH MH dikonfirmasi periha kegiatan proyek pembangunan KIS di Desa Tukak Sadai, Kecamatan Sadai, Kabupaten Bangka Selatan ini pihak Kejati Babel selaku tim PPPS. Namun Basuki mengaku dirinya belum mendapat informasi tersebut.
“Mohon maaf belum dapat info?,” jawab Basuki singkat melalui pesan WA diterima, Senin (13/11/2023) siang.
(KBO Babel/tim)
.