Jaring Ikan Ditabrak KIP, Nelayan Sungailiat Ini Hampir Sebulan Tak Dapat Mencari Ikan

0 439

Foto : Nelayan Sungailiat, Ali Kasi. (Ryan)

BANGKA,BabelToday – Hampir Sebulan ini, Ali Kasi (53) warga asal Sungailiat Kabupaten Bangka tak dapat berbuat banyak memenuhi nafkah keluarganya, lantaran sarana pendukung mencari nafkah berupa jaring ikan miliknya kini mengalami kerusakan akibat terkenal dampak kegiatan kapal isap produksi (KIP) yang beroperasi di perairan Matras, Sungailiat, Bangka.

Sampai saat ini Ali Kasi mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dialami olehnya, bahkan berhari-hari ia senantiasa memikirkan nasib dirinya yang kini tak bisa melaut mencari ikan gara-gara jaring ikan miliknya rusak.

“Saya jadi bingung mau kerja gimana lagi sekarang, sarana jaring untuk menangkap ikan rusak terkena kapal isap produksi (KIP — red), mau kerja apa? Mana lagi cari kerja aja susah,” ungkap Ali Kasi kepada BabelToday.com, Kamis (15/4/2021).

Kejadian tersebut sesungguhnya menurut ia telah dilaporkan ke pihak pengurus KIP Chokdee yang beroperasi di wilayah Matras Sungailiat, Bangka dan sekitarnya namun harapan dapat pergantian jaring tangkap baru justru tak sesuai keinginannya.

“Sudah saya laporkan ke pengurus KIP (Chokdee) Matras tapi bantuan yang diberikan mereka tak sepadan dengan kondisi kerusakan jaring yang rusak, parah dan tidak bisa diperbaiki lagi,” ungkapnya.

Diterangkanya, kondisi kerusakan jaring tangkap ikan miliknya itu mencapai panjang sekitar 20 fis, namun dari pihak pengurus KIP Matras justru tak mencapai setengah dari.harga beli jaring baru.

Kondisi tersebut jelas dianggapnya tetap saja merugikan dirinya lantaran ia sendiri mesti tetap mengeluarkan uang untuk membeli jaring yang baru. Sebaliknya untuk pembelian jaring tangkap ikan yang baru diperkirakanya mencapai harga sebesar Rp 30 juta.

“Pergantiannya justru tak sepadan dengan kerusakan jaring tangkap ikan yang rusak itu. Nah ini kan saja membebani diri saya artinya saya selaku korban malah saya sendiri nantinya harus mengeluarkan uang lagi. Dari mana saya mendapatkan uang lagi sedangkan saat ini saya tidak dapat lagi melaut,” keluh nelayan ini.

Sebelumnya pihak pengurus KIP Chokdee, Erwin sempat dikonfirmasi melalui pesan singkat (What’s App/WA), Jumat (9/4/2021) malam justru dirinya mengaku permasalahan nelayan ini sudah diselesaikan oleh seseorang.

“Iya tp sudah ada yg mediasi Ipang namanya,” kata Erwin dalam pesan singkatnya malam itu.

Sementara Kepala Unit Penambangan Laut Bangka (UPLB) PT Timah, Rian saat dikonfirmasi hal serupa dirinya justru berjanji kasus nelayan Sungailiat tersebut segera ditindaklanjutinya

“Baik Pak, akan kami tindaklanjuti. Tks infonya pak,” jawab Rian singkat dalam pesan WA yang diterima BabelToday.com, Jumat (9/4/2021) sore. (Ryan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.