MAKI Dorong Pengesahan UU Perampasan Aset, Sebut Lebih Efektif daripada Penjara Terpencil

0 25

BabelToday.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mewacanakan pembangunan penjara khusus koruptor di pulau terpencil. Namun, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menilai ide tersebut meski realistis, belum cukup memberikan efek jera kepada pelaku korupsi.

“Setuju aja untuk membuat penjara terpencil itu gagasan yang realistis karena kita punya pulau banyak di Indonesia,” kata Boyamin saat dihubungi, Selasa (18/3/2025).

Menurut Boyamin, lokasi penjara khusus koruptor itu dapat ditempatkan di pulau-pulau terluar Indonesia. Selain sebagai penjara, lokasi tersebut juga dapat membantu mengurangi potensi konflik perbatasan dengan negara tetangga.

Namun, ia menegaskan, wacana tersebut tidak akan sepenuhnya membuat para koruptor gentar. Boyamin menyarankan agar Prabowo fokus pada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset yang dinilai lebih efektif untuk memberikan efek jera.

“Tugas Pak Prabowo itu untuk segera mengesahkan UU Perampasan Aset karena korupsi ini tidak bisa diberantas, tidak menakutkan orang sepanjang hukumannya masih ringan. Orang mungkin ya nggak takut karena ada bebas bersyarat dan bebas remisi,” tutur Boyamin.

UU Perampasan Aset Dinilai Lebih Menakutkan

Boyamin menjelaskan bahwa UU Perampasan Aset akan mengatur mekanisme pemiskinan terhadap pelaku korupsi. Hal ini dianggap jauh lebih menakutkan bagi koruptor dibandingkan hukuman penjara.

“Kalau ada UU Perampasan Aset, maka itu akan menakutkan orang karena jadi miskin. Kalau DPR tidak mau mengesahkan, maka Pak Prabowo harus menetapkan perppu, seperti Perppu Ciptaker atau Corona,” jelas Boyamin.

Saat ini, pembahasan UU Perampasan Aset masih tertahan di DPR. Boyamin mendorong Prabowo untuk segera mengambil langkah tegas, termasuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) apabila proses di DPR terus berjalan lambat.

Prabowo Geram terhadap Koruptor

Wacana pembangunan penjara khusus koruptor pertama kali diungkapkan Prabowo dalam acara peluncuran tunjangan guru ASN daerah di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta Pusat, Kamis (13/3).

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan kekesalannya terhadap para koruptor yang dianggapnya menjadi penyebab sulitnya kesejahteraan bagi masyarakat, termasuk guru dan petani.

“Saudara-saudara, koruptor-koruptor itulah yang buat guru-guru susah, dokter-dokter susah, perawat-perawat susah, petani susah. Karena itu, terima kasih dukungan Saudara-saudara,” ujar Prabowo.

Ia menegaskan komitmennya untuk melawan koruptor dengan berbagai cara. Salah satunya adalah membangun penjara di pulau terpencil yang dianggapnya lebih aman untuk mencegah para koruptor kabur.

“Saya nanti juga akan sisihkan dana, saya akan bikin penjara yang sangat, pokoknya sangat kokoh, di suatu tempat, yang terpencil, mereka nggak bisa keluar malam hari. Kita akan cari pulau, kalau mereka mau keluar, biar ketemu sama hiu,” kata Prabowo.

Wacana penjara khusus koruptor ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Sementara MAKI menilai langkah tersebut baik, mereka tetap mendorong pemerintah untuk mengutamakan pendekatan yang lebih efektif dan berkelanjutan, seperti pengesahan UU Perampasan Aset. (Sumber: Detik, Editor: KBO-Babel)

Leave A Reply

Your email address will not be published.