Miris! Anggaran BBM Angkutan Sampah DLH Bangka Gunakan Uang Pribadi Sopir

0 1,161

Foto : ilustrasi tempah sampah. (Dok)

* Setahun Anggaran Capai.Hampir Rp 1 Miliar

BANGKA,Babeltoday.com – Intansi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka kini diterpa isu tak sedap. Bahkan kini merebak ‘kabar miring’ jika di intansi ini diduga telah terjadi penyimpangan keuangan negara,

Informasi yang berhasil dihimpun oleh tim Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) antara lain dana untuk kepentingan operasional truk pengangkut sampah yakn pembelian bahan bakar minyak (BBM) tiba-tiba terjadi penyimpangan karena menggunakan uang pribadi para sopir.

“Untuk pembelian truk sampah BBM menggunakan uang pribadi para sopir. Kalau gak begitu kegiatan pengangkutan sampah ke TPA tidak berjalan,” ungkap sumber yang enggan disebutkan identitas dirinya belum lama ini.

Begitu pula dalam hal pembelian BBM untuk keperluann alat berat untuk di TPA Kenanga, Sungailiat sebanyak 800 liter perbulan pun sama menggunakan uang pribadi para sopir. Anehnya, untuk alat BBM berat ini meminjam BBM jenis solar, padahal alat berat ini dketahui menggunakan BBM jenis Dexlite.

Selain itu, penyimpangan lainnya antara anggaran lain untuk pemeliharaan kendaraan meliputi kendaraan truk sampah maupun kendaaraan bermotor tiga roda untuk angkutan sampah (TPA) di Sungailiat dan Belinyu.

Padahal diketahui sumber ini jika anggaran belanja untuk biaya BBM termasuk pemeliharaan suku cadang mencapai angka senilai Rp 915.000.000 atau hampir Rp 1 Miliar bersumber dari dana APBD Kabupaten Bangka Tahuan Anggaran (TA) 2023.

Begitu pula untuk servis mobil pengangkutan sampah justru dilakukan di bengkel lain dan bukan bengkel mitra atau CV sesuai kontrak dengan pihak intansi DLH Kabupaten Bangka.

Terkait kabar miring ini tim KBO Babel pun sempat mencoba menghubungi Kepala DLH Kabupaten Bangka, Ismir melalui sambungan ponsel pribadinya, ia malah tak membantah jika untuk pembelian BBM kendaraan pengangkut sampah (truk, kendaraan roda tiga termasuk alat berat) menggunakan uang pribadi sopir.

Namun Ismir sebaliknya mengaku jika terpaksa menggunakan dana pribadi para sopir karena intansinya tidak dapat mencairkan dana kegiatan dana operasional untuk kegiatan pengangkutan sampah di sejumlah TPA di Kabupaten Bangka.

“Sistem aplikasi pencairan dana SPJ di kita mengalami kerusakan sehingga dana operasional tidak dapat dicairkan,” ungkap Ismir belum lama ini dalam sambungan telepon.

Begitu pula saat disinggung soal servis kendaraan truk pengangkutan sampah tidak dilakukan di bengkel mitra (Bengkel Karya Agung) melainkan di bengkel-bengkel lain di wilayah Sungailiat. Menurut Ismir, hal itu dilakukan karena inisiatif para sopir truk pengangkut sampah itu sendiri.

“Jadi mereka (sopir — red) inisiatif sendir. Dimana bengkel terdekat ya layanan mereka di sana,” sangkalnya.

( KBO Babel/tim )

Leave A Reply

Your email address will not be published.