JAKARTA,Babeltoday.com – Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2024 semakin memanas dengan pertarungan ulang yang akan menampilkan dua figur yang sudah tidak asing lagi: Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump. Namun, reaksi masyarakat AS terhadap pertarungan ini terpecah. Kamis (14/3/2024)
Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa 67 persen dari responden merasa lelah dengan kehadiran kedua kandidat yang sama dalam pilpres 2024 dan menginginkan adanya wajah baru di panggung politik. Sedangkan 18 persen menyatakan ketidakpuasan mereka dengan hanya memiliki pilihan antara Biden dan Trump, bahkan bersedia untuk tidak memilih sama sekali.
Tentu saja, dengan Biden yang berusia 81 tahun dan menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat, serta Trump yang berusia 77 tahun dan dihadapkan pada potensi hukuman penjara dalam beberapa kasus pidana, muncul pertanyaan tentang apakah keduanya masih merupakan pilihan yang tepat untuk memimpin negara.
“Demi kebaikan negara kita, penting bagi saya dan Joe Biden untuk memperdebatkan isu-isu yang sangat penting bagi Amerika, dan Rakyat Amerika,” kata Trump, menyoroti pentingnya perdebatan yang substansial dalam memandu arah kebijakan negara.
Meskipun demikian, para analis politik mengamati bahwa Biden dan Trump sama-sama berhasil mendapatkan dukungan yang cukup dari partai mereka masing-masing, dengan Biden memenangkan pemilihan pendahuluan dari Partai Demokrat di Georgia dan negara bagian lainnya, serta Trump yang juga meraih dukungan dari Partai Republik.
Dengan demikian, Pilpres AS ke-60 dipastikan akan menjadi panggung pertarungan yang sengit antara dua figur yang kontroversial dan polarisasi. Masyarakat AS akan dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara melanjutkan kepemimpinan Biden yang saat ini tengah diuji oleh tantangan internal dan eksternal, atau kembali kepada era Trump yang diwarnai oleh kebijakan kontroversial dan polarisasi yang mendalam.
Namun, satu hal yang pasti, pemilihan ini akan menjadi momen penting bagi masa depan Amerika Serikat. Dengan isu-isu seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan ketegangan geopolitik yang semakin memanas, keputusan masyarakat AS pada November 2024 akan membentuk arah negara untuk tahun-tahun mendatang.
(Penulis: Mung, Editor: M Taufik)